Sepekan Ini Angin Kencang Landa Pantai Selatan Tasikmalaya, Perahu Nelayan Karam Diterjang Gelombang Tinggi

- 19 Februari 2023, 23:16 WIB
Deretan perahu nelaya saling berhimpit di Dermaga Pamayangsari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 19 Februari 2023. Padatnya dermaga membuat perahu rusak akibat saling berbenturan ketika muncul gelombang tinggi dan angin kencang di kawasan pantai selatan tersebut.*
Deretan perahu nelaya saling berhimpit di Dermaga Pamayangsari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 19 Februari 2023. Padatnya dermaga membuat perahu rusak akibat saling berbenturan ketika muncul gelombang tinggi dan angin kencang di kawasan pantai selatan tersebut.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Gelombang tinggi dan angin kencang memaksa para nelayan yang berada di Dermaga Pamayangsari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya tidak melaut. Bahkan akibat gelombang tinggi dan angin kencang tersebut, satu perahu nelayan karam saat diparkir di Darmaga Pamayangsari.

Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi, mengutarakan, gelombang tinggi dan angin kencang sudah terjadi sejak sepekan terakhir ini. Kondisi ini akhirnya membuat para nelayan terpaksa berhenti melaut untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan saat melaut.

"Kami para nelayan di Pamayangsari kembali tidak bisa melaut akibat gelombang tinggi dan anging kacang dari barat," ujar Dedi, Minggu 19 Februari 2023.

Baca Juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Area Tambang Pasir Hebohkan Warga Padakembang Tasikmalaya, Terdapat 2 Identitas

Dedi menjelaskan, gelombang tinggi dan angin barat tersebut menurut informasi BMKG akan terjadi hingga akhir bulan Februari ini. Meski hari ini, menurutnya gelombang tidak begitu ganas seperti hari-hari sebelumnya.

Ia pun mengatakan selain nelayan berhenti melaut, dampak dari gelombang tinggi dan angin ini menyebabkan pula beberapa perahu yang terparkir di lokasi dermaga rusak. Bahkan ada satu perahu karam dan lainnya rusak akibat saling bertumburuan. 

"Yang rusak banyak karena berbenturan akibat ombak besar di dermaga yang padat perahu. Itu terjadi karena dermaga sudah oper kapasitas dan dangkal. Sehingga ketika ada gelombang tinggi, itu setiap perahu beradu satu sama lainnya," kata Dedi.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x