Baca Juga: Dituding Sebarkan Berita Bohong, Anggota Dewan di Garut Dilaporkan ke Polisi
Ketua Komisi 2 DPRD Kota Banjar, Asep Saefurrohmat, mengaku, selaku representasi rakyat, DPRD Kota Banjar berkewajiban mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang. Baik masyarakat pro replika Firaun dengan segala alasannya maupun masyarakat yang menolak secara tegas dengan dasar keyakinan agama.
"Kami usulkan replika Firaun diubah atau diimbangi replika Kabah. Ini sama mengedukasi masyarakat, termasuk pelajar agar lebih religius. Misal untuk kepentingan pembelajaran masik haji tingkat TK atau PAUD nantinya," ucapnya.
Wacana kehadiran miniatur Kabah ini, langsung disambut dan didukung anggota DPRD Kota Banjar, H Mujamil. "Saya dukung replika Kabah yang besar di kawasan The Mummy. Terkait ramai protes Patung Firaun sampai masif pemberitaan dan medsos, sebenarnya ini bagian dari keberhasilan marketing gratis apalagi sampai berkali-kali. Terpenting ke depan, bagaimana caranya supaya tak ada yang protes patung Firaun lagi. Misal, diganti replika Tongkat Nabi atau replika Kabah yang besar ," ucapnya.
Menyikapi aspirasi yang berkembang, Manajer Pembangunan Wahana Edukasi The Mummy, Dadan Suhendar, memberikan respons positif. "Semua aspirasi yang berkembang segera dikaji kembali. Kendati pembangunannya terus berlanjut, khusus untuk pemasangan replika Sphinx dan miniatur lainnya saat ini sudah diberhentikan sampai ada solusi terbaik. Bersamaan itu kami kembali sosialisasikan dari maksud dan tujuan Wahana Edukasi The Mummy," ucapnya.
Dijelaskan dia, fasilitas yang tersedia di museum The Nummy mendatang, diputar video sejarah Islam tempu dulu. Selain itu, dipamerkan 16 replika diantaranya maneqin, keranjang bayi Nabi Musa, patung Horus, patung Sekmet, tongkat Nabi Musa, tongkar Firaun, talu penyihir, patung Dewa Amun, patung Nefertiti, Loh Loh Taurat, ular, anubis duduk, mummy Firaun, patung anak sapi dan Sarkafagus.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Banjar, Dedi Suardi, membenarkan pembangunan Wahana Edukasi The Mummy itu murni dibiayai pihak ketiga (investor), bukan dari APBD Kota Banjar. "Kami Pemkot Banjar tak mengeluarkan anggaran untuk pembangunan wahana edukasi The Mummy itu," ucap Dedi Suardi.