Muslim menyebutkan, sebenarnya pihaknya sangat berharap bisa memenuhi besaran bonus yang semula pernah dijanjikan yakni Rp 50 juta untuk peraih medali emas baik untuk semua atlet berprestasi di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun National Paralimpic Comitte Indonesia (NPCI).
Namun karena APBD Kota Tasikmalaya mengalami defisit yang cukup signifikan, kemampuan pemerintah daerah hanya mampu memenuhi besaran bonus sebesar itu. "Tambahan bonus itu bersumber dari dana BTT dan efisiensi sejumlah belanja rutin," ujar Muslim.
Ia berharap para atlet maupun pengurus cabang olahraga bisa memahami kemampuan anggaran saat ini. "Untuk saat ini kami harap bisa memahami kemampuan anggaran yang tersedia. Kami bersama tim anggaran atas dorongan pengurus NPCI dan KONI sudah berusaha keras guna memberi apresiasi atlet yang telah mengharumkan nama Kota Tasikmalaya," kata dia.
Sebagai tambahan dari pembahasan itu, sambung Muslim, para atlet berpreatasi akan diupayakan mendapat beasiswa pendidikan untuk atlet pelajar/mahasiswa, dan prioritas pekerjaan di lingkungan pemkot untuk atlet senior.
Baca Juga: 'LPS Monas Half Marathon' Berhadiah Total Rp 1 Miliar. Panitia Targetkan Diikuti 5.000 Peserta
Ketua NPCI Kota Tasikmalaya Chepy Fuad Angsori dan Ketua KONI Kota Tasikmalaya Arif Surachman tetap bersyukur dengan adanya kenaikan besaran bonus itu. "Pada prinsipnya kami sebenarnya tidak puas, tetapi ketika kemampuan pemerintah daerah seperti sekarang ya mau tak mau harus menerima," kata Arif maupun Chepy.
Keduanya pun mengaku sudah berusaha keras untuk meyakinkan pemerintah daerah agar memberi penghargaan yang lebih layak. "Kami memahami kondisi keuangan daerah dan kami bersyukur dan berterima kasih atas upaya TAPD dan Bangar yang intens memperjuangkan para atlet. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih besar lagi," kata Chepi.***