Angka Kasus Pernikahan Dini dan Kekerasan Seksual di Garut Tinggi

- 21 Mei 2023, 22:05 WIB
Sejumlah anak muda di Garut berkumpul untuk membahas upaya pencegahan terhadap tingginya angka kasus pernikahan dini, kekerasan seksual anak, serta sejumlah permasalahan lainnya.
Sejumlah anak muda di Garut berkumpul untuk membahas upaya pencegahan terhadap tingginya angka kasus pernikahan dini, kekerasan seksual anak, serta sejumlah permasalahan lainnya. /kabar-priangan.com/DOK/

Dari studi ini, ia juga berharap mereka bisa membuat peta tentang siapa saja aktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut. Dengan demikian, bisa dipelajari pula apa saja yang harus dilakukan guna memerangi atau melakukan pencegahannya. 

Baca Juga: Bupati Garut Tegur Keras Seorang Kades Terkait Beredarnya Foto dan Video Tak Senonoh

"Selain tentang tingginya kasus pernikahan dini dan kekerasan berbasis gender online, ada dua hal lainnya yang juga menjadi perhatian serta pembahasan anak-anak muda di Garut ini. Dua hal itu yakni persoalan persepsi gender dan rendahnya literasi digital anak-anak muda di Garut," ucapnya. 

Ajeng Astini, salah seorang anak muda Garut, menyatakan tingginya angka kasus pernikahan dini dan kekerasan seksual anak ini merupakan permasalahan sekaligus tantangan yang serius. Ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan yang harus diperangi dengan gigih oleh semua pihak. 

Gadis berusia 22 tahun inipun mengaku dirinya serta sejumlah teman-temannya merasa tergerak untuk ikut berperan aktif menjadi agen perubahan untuk memberantas masalah sosial tersebut. 

Baca Juga: Bawaslu Mintai Keterangan Ketua KPU Garut Terkait Aksi Sawer Uang Bacaleg NasDem

Selain masalah pernikahan dini dan kekerasan seksual, disebutkan Ajeng, ada satu kasus lain yang juga tak kalah pentingnya untuk dibahas dalam pertemuan yang dilakukannya ini. Permasalahan itu yakni bagaimana mencegah terjadinya praktek berbahaya yang selama ini sering dilakukan terhadap anak perempuan, salah satunya sunat perempuan. 

Terkait kasus pernikahan dini, menurutnya selama ini banyak remaja perempuan yang menjadi korban. Hal ini berdampak negatif pada pendidikan, kesehatan, dan masa depan mereka.

"Hal lain yang juga sangat memperihatinkan baginkaminyakni tingginya angka kasus kekerasan seksual yang juga terjadi tanpa pandang bulu. Ini telah menghilangkan rasa aman dan menghancurkan kepercayaan diri anak muda," ujar warga Desa Rancabango ini.

Baca Juga: Bupati Lepas 1.938 Jemaah Haji Asal Garut

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x