Makam Keramat Leluhur Sumedang Muncul Kembali di Waduk Jatigede

- 9 Agustus 2023, 14:27 WIB
Seorang warga Cilembu, Kecamatan Darmaraja, Sumedang sedang menata bebatuan makam keramat leluhur Sumedang yang muncul kembali saat Waduk Jatigede  mengalami surut.
Seorang warga Cilembu, Kecamatan Darmaraja, Sumedang sedang menata bebatuan makam keramat leluhur Sumedang yang muncul kembali saat Waduk Jatigede mengalami surut. /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah makam keramat leluhur Sumedang kini mulai bermunculan kembali di area perairan Waduk Jatigede. Kemunculan makam keramat leluhur Sumedang tersebut, dikarenakan air Waduk Jatigede mengalami surut sejak memasuki musim kemarau.

Salah seorang pengurus atau juru pelihara makam keramat, Ujang Suyatna (47) menyebutkan, lebih dari 5 makam keramat yang kini mulai muncul kembali di kawasan Cilembu, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja.

Kata Ujang, makam keramat leluhur Sumedang tersebut, sebelumnya tergenang air Waduk Jatigede. Namun setelah airnya mengalami surut, makam- makam keramat kembali terlihat.

Baca Juga: Ini Tiga Nama Calon Pj Bupati Sumedang yang Diusulkan DPRD ke Kemendagri

"Setelah air surut, makam keramat ini tetap ada. Paling kami membersihkan lumpur yang menutupinya. Kalau kondisi batu atau konstruksinya tidak ada yang berubah," ujar Ujang, Rabu, 9 Agustus 2023.

Ujang menyebutkan, makam keramat yang muncul kembali adalah makam, Eyang Prabu Lembu Agung yang merupak putra dari Prabu Tajimalela atau cucu dari Eyang Prabu Guru Aji Putih. Kemudian makam Embah Jalul dan makam Nyi Mas Siti Sujiah. 

"Makam-makam ini berada di blok Astana Gede Cipaku yang memang harus terendam oleh Waduk Jatigede," katanya.

Baca Juga: Mantan Kapolres Diusulkan DPRD Sumedang untuk Menjadi Penjabat Bupati

Juru pelihara makam keramat lainnya, Irwan mengatakan, kemunculan makam keramat leluhur Sumedang di blok Astana Gede Cipaku tersebut hampir terjadi setiap tahun, tepatnya pada musim kemarau.

Setelah kembali bermunculan, makam lokasi makam keramat dibersihkan dan kemudian untuk kontur bebatuannya ditata kembali agar terlihat nilai kesakralannya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x