"Bahkan ada makam yang kami pagar dan dibentangkan sekelilingnya kain bendera merah putih. Karena dulu sebelum digenang pun, makam di sini dikelilingi bendera," ucapnya.
Baca Juga: Tradisi Ngalaksa Kembali Digelar di Rancakalong Sumedang
Irwan menambahkan, dengan munculnya kembali makam leluhur Sumedang di blok Astana Gede Cipaku tersebut mengundang masyarakat untuk ziarah secara langsung ke makam. Peziarah tak hanya warga Sumedang, melainkan datang dari berbagai wilayah di Jawa Barat.
"Guna memfasilitasi peziarah kami bersihkan dan menata areal makam, agar peziarah nyaman," kata Irwan.
Sebagai informasi, dibangunnya Waduk Jatigede, berimbas pada hilangnya makam keramat leluhur Sumedang. Pasalnya sejumlah makam yang disakralkan oleh masyarakat Sumedang itu, berada di sejumlah titik yang tergenang Waduk Jatigede.
Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Kemana 68 Makam Keramat di Waduk Jatigede Sumedang yang Dulu Dinilai Sakral?
Adapun makam keramat yang tenggelam berada di blok Astana Gede, blok Cipeueut, blok Muhara, blok Cadasngampar dan lainnya.***