Program Desa Digital: Mendorong Kesejahteraan Masyarakat Desa Melalui Teknologi

- 31 Agustus 2023, 15:55 WIB
Ir. H. Juwanda, Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat yang juga Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Bidang Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi (kiri).*/Dok. Pemprov Jawa Barat
Ir. H. Juwanda, Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat yang juga Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Bidang Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi (kiri).*/Dok. Pemprov Jawa Barat /

KABAR PRIANGAN - Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk pada aspek ekonomi. Menurut McKinsey & Company (2018), pada tahun 2025 diperkirakan ekonomi digital di Indonesia akan menciptakan 3,7 juta pekerjaan baru, menghasilkan pertumbuhan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga 80% lebih tinggi.

Sebagai provinsi terbesar di Indonesia yang terdiri dari 8 kota dan 19 kabupaten, Jawa Barat memiliki 49,9 juta penduduk atau 20% dari jumlah penduduk di Indonesia. Dengan melihat potensi dan kondisi geografis yang ada, ini merupakan peluang bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi digital. Namun, terlepas daripeluang yang ada, ada tiga masalah khusus yang harus diselesaikan di Jawa Barat.

3 Masalah yang Harus Diselesaikan di Jawa Barat

Pertama, terkait kesenjangan digital antara masyarakat pedesaan dengan perkotaan. Berdasarkan
Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Sub Indeks Akses dan Infrastruktur yang menyebutkan bahwa Jawa Barat menempati posisi ke-5 dari 34 Provinsi di Indonesia.

Kedua, menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) tahun 2022, indeks literasi Jawa Barat berada di peringkat ke-6 dari 34 Provinsi dengan skor 3,60.

Terakhir, masyarakat pedesaan belum menyadari pentingnya pemanfaatan inovasi digital secara optimal untuk meningkatkan produktivitas, ekonomi, dan kualitas hidup.

Program Desa Digital Hadir sebagai Solusi 3 Permasalahan Tersebut

Sebagai solusi atas tiga permasalahan tersebut, Pemdaprov Jabar menghadirkan program Desa Digital. Tujuannya untuk mewujudkan desa terbaik melalui inovasi digital dengan cara; menurunkan tingkat kesenjangan digital, meningkatkan angka literasi digital di Provinsi Jawa Barat, dan mengembangkan potensi desa melalui inovasi dan kolaborasi digital. Dengan mengusung konsep pentahelix, Desa Digital mengajak pihak akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media untuk turut serta menghadirkaninovasi digital bagi masyarakat pedesaan.

Melalui 4 Tahap Desa Digital, Setiap Desa Punya Kesempatan yang Sama untuk Berdampingan dengan Teknologi

Tahap pertama, membangun infrastruktur internet melalui Desa Digital 1.0. Tujuangannya, untuk
mengurangi desa blank spot, sehingga menipiskan kesenjangan digital di Jawa Barat (smart infrastructure). 

Tahap kedua, meliterasi warga desa melalui Desa Digital 2.0. Membantu masyarakat desa dalam
menggunakan internet untuk berkomunikasi dan mengakses informasi (smartsociety).

Tahap ketiga, melakukan pendampingan digital marketing melalui Desa Digital 3.0. Mengajak para
pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengikuti pelatihan terkait digital
marketing (smart economy). Menyelenggarakan Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC) bagi pemuda desa/prasejahtera untuk mendapatkan pelatihan pemrograman dan digital marketing yang komprehensif.

Baca Juga: Sewindu Waduk Jatigede, Masyarakat Adat di Mekarasih Sumedang Gelar Budaya Larung

Terakhir, meningkatkan produktivitas masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan melalui Desa Digital 4.0 (smart environment).  Tahapan ini dibagi menjadi 7 desa tematik; Pertanian, Perikanan, Peternakan, Pendidikan, Kesehatan, Waste Management, dan Multimedia yang berfokus pada pengembangan potensi desa.

93% Desa di Jawa Barat Sudah Mendapatkan Akses Internet dan Petani dan Berdampingan dengan Teknologi IoT.

Melalui program Desa Digital, 93% desa di Jawa Barat kini telah memiliki akses internet, membuka peluang baru dalam berbagai aspek kehidupan di pedesaan. Selain itu, 1.445 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah mendapatkan pendampingan pemasaran digital. Melalui website Pahlawan Desa, yang mengintegrasikan beberapa marketplace, proses pemasaran produk usaha desa menjadi lebih mudah dan efisien.

Program Desa Digital juga telah melahirkan 1.452 talenta digital baru melalui pelatihan Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC). Para peserta CJCC, yang mayoritas adalah anak muda potensial, telah dilatih dalam bidang mobile development, web front-end, web back-end, dan digital marketing selama 1 hingga 5 bulan. Banyak dari mereka telah berhasil mendapatkan pekerjaan di sektor pemerintahan, startup, bank, dan bahkan membangun perusahaan konsultan IT.

Dalam sektor pertanian, program Desa Digital telah memperkenalkan alat pengairan dan pemupukan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone, serta alat portable pembaca kondisi tanah dari Habibi Garden. Hal ini telah meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk bagi beberapa petani di 22 desa, mengurangi modal pembelian pupuk hingga 24,3%. Rata-rata hasil panen dan keuntungan juga meningkat sebesar 55,3% dan 31,1%.

Selain itu, melalui alat eFeeder eFishery atau pemberi pakan otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone, proses kerja beberapa pembudidaya ikan dan udang di 86 desa menjadi lebih efisien. Jumlah kunjungan ke kolam menurun 33,3%, tingkat kelangsungan hidup ikan meningkat sebesar 50%, dan waktu panen ikan menjadi lebih cepat dengan rata-rata 1,1 bulan.

Baca Juga: Anak Terlambat Bicara, Ternyata Bukan Gangguan Otak atau Mendengar Penyebab Utamanya

Dengan adanya kemajuan ini, program Desa Digital telah membawa dampak positif bagi masyarakat pedesaan di Jawa Barat. Akses internet yang luas, pendampingan pemasaran digital, peningkatan keterampilan digital, dan penggunaan inovasi teknologi dalam ragam sektor telah mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa.

Melalui Desa Digital, 93% Desa Sudah Akses Internet Hingga Hadirkan Teknologi IoT untuk Para Petani

Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita.
Tak terkecuali pada aspek ekonomi, dengan prediksi McKinsey & Company bahwa ekonomi digital di Indonesia akan menciptakan 3,7 juta pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga 80% lebih tinggi pada tahun 2025.

Potensi Jawa Barat sebagai provinsi terbesar di Indonesia dengan populasi sekitar 49,9 juta penduduk (20% dari total penduduk Indonesia), menjadikan inovasi digital sebagai peluang besar bagi kemajuan daerah ini. Namun, ada tiga tantangan utama yang perlu diatasi, yaitu kesenjangan digital antara masyarakat pedesaan dan perkotaan, tingkat literasi digital, dan kesadaran masyarakat pedesaan tentang kebermanfaatan inovasi digital.

Menjawab tantangan ini, Program Desa Digital hadir sebagai solusi nyata. Melalui empat tahap yang terencana dengan baik, program ini memberikan langkah-langkah konkret untuk mengatasi ketiga permasalahan tersebut. Tahap pertama, Desa Digital 1.0, berfokus pada pembangunan infrastruktur internet untuk meminimalisir kesenjangan digital dengan menghadirkan konektivitas di desa-desa di Jawa Barat. Kini, sekitar 93% desa di Jawa Barat telah terhubung dengan internet, membuka peluang baru dalam komunikasi, informasi, dan pengembangan usaha.

Pada tahap selanjutnya, Desa Digital 2.0, meliterasi masyarakat desa dalam memanfaatkan teknologi digital secara bijak dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari pentingnya pemasaran online di era digital yang kompetitif, tahap Desa Digital 3.0 melibatkan para pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pelatihan digital marketing. Lebih dari 1.445 BUMDes telah mendapatkan pendampingan pemasaran digital melalui website Pahlawan Desa, yang mempermudah dan mempercepat proses pemasaran produk usaha desa.

Program pelatihan Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC) juga telah melahirkan 1.452 talenta digital baru dengan keterampilan di bidang mobile development, web front-end, web back-end, dan digital marketing. Para lulusan CJCC ini telah menemukan peluang kerja di berbagai sektor, membuktikan bahwa inovasi digital membuka pintu kesempatan baru bagi generasi muda Jawa Barat.

Tahap terakhir, Desa Digital 4.0, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam tahap ini, tujuh desa tematik di Jawa Barat menggali potensi sektor pertanian, perikanan, peternakan, pendidikan, kesehatan, waste management, dan multimedia melalui inovasi teknologi internet of things(IoT) dan kolaborasi.

Inovasi teknologi IoT memberi dampak positif pada sektor pertanian dan perikanan. Dengan
penggunaan alat pengairan dan pemupukan otomatis serta pembaca kondisi tanah portable dari Habibi Garden, petani di 22 desa mengalami efisiensi penggunaan pupuk dengan penurunan modal pembelian sebesar 24,3%. Hasil panen dan keuntungan pun meningkat signifikan sebesar 55,3% dan 31,1%. Sementara itu, alat eFeeder eFishery yang dapat dioperasikan melalui smartphone telah meningkatkan efisiensi pembudidaya ikan dan udang di 86 desa dengan mengurangi kunjungan ke kolam sebesar 33,3%, meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan sebesar 50%, dan mempercepat waktu panen ikan dengan rata-rata 1,1 bulan.

Baca Juga: Kampung Turis Pangandaran Kebakaran Pagi Hari, Tiga Kafe Ludes

Program Desa Digital Jawa Barat membawa perubahan positif yang nyata bagi masyarakat pedesaan. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media, program ini membuka jalan menuju kemajuan dan kesejahteraan di desa-desa Jawa Barat. Inovasi digital membuka peluang baru, meningkatkan literasi digital, dan memanfaatkan potensi desa secara optimal. Desa-desa Jawa Barat siap menghadapi tantangan masa depan dan mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan.

Mengakselerasi Digital dan Kemajuan Desa di Jawa Barat Melalui Program Desa Digital

Penggunaan teknologi digital telah mengubah lanskap ekonomi dan kehidupan kita. Di Jawa Barat,
sebuah program inovatif bernama Desa Digital hadir untuk mengatasi kesenjangan digital antara
masyarakat pedesaan dan perkotaan, meningkatkan literasi digital, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui teknologi.

Desa memegang peran strategis dalam pembangunan suatu daerah. Bahkan, desa merupakan bagian penting dari perekonomian nasional dan menjadi basis dari kemandirian pangan. Oleh karena itu, pembangunan di desa menjadi sangat penting bagi kemajuan di Jawa Barat.

Melalui 4 Tahap Desa Digital, Setiap Desa Punya Kesempatan yang Sama untuk Berdampingan dengan Teknologi

Program Desa Digital terdiri dari empat tahapan yang saling terkait dan dirancang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Tahap pertama, Desa Digital 1.0, berfokus pada membangun infrastruktur
internet di desa-desa untuk mengurangi kesenjangan digital. Kini, sekitar 93% desa di Jawa Barat telah terhubung dengan internet, membuka peluang baru dalam komunikasi, informasi, dan pengembangan usaha.

Tahap selanjutnya, Desa Digital 2.0, meliterasi masyarakat desa tentang penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Ini penting untuk meningkatkan literasi digital mereka agar dapat memanfaatkan internet secara bijak. Selain itu, tahap Desa Digital 3.0 melibatkan para pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pelatihan digital marketing. Ini memberikan kesempatan kepada usaha desa untuk memasarkan produk mereka secara digital, dengan bantuan dari website Pahlawan Desa yang memudahkan proses pemasaran dan dapat menjangkau pasar lebih luas.

Program ini juga memberikan pelatihan kepada generasi muda melalui Candradimuka Jabar Coding Camp (CJCC), yang telah melahirkan 1.452 talenta digital baru. Mereka telah dilatih dalam bidang mobile development, web front-end, web back-end, dan digital marketing. Banyak dari lulusan CJCC telah menemukan peluang kerja di sektor digital, ini membuktikan bahwa inovasi digital membuka pintu kesempatan bagi generasi muda di Jawa Barat.

Baca Juga: Viral Video Baim Wong Marah Ternyata Persiapan Diskon untuk Tambah Lapak Streaming Jualan ke Shopee Live

Tahap terakhir, Desa Digital 4.0, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam tahap ini, tujuh desa tematik di Jawa Barat menggali potensi sektor pertanian, perikanan, peternakan, pendidikan, kesehatan, waste management, dan multimedia melalui inovasi teknologi Internet of Things (IoT) dan kolaborasi pentahelix.

Teknologi IoT Meningkatkan Efisiensi Kerja dan Hasil Panen Petani dan Pembudidaya Ikan

Dalam implementasinya, teknologi IoT telah memberikan dampak positif yang signifikan pada sektor pertanian dan perikanan. Alat pengairan dan pemupukan otomatis serta alat pembaca kondisi tanah portabel dari Habibi Garden telah meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, hasil panen, dan keuntungan bagi petani di 22 desa. Begitu pula dengan alat eFeeder eFishery, yang meningkatkan efisiensi kerja dan waktu panen pembudidaya ikan dan udang di 86 desa di Jawa Barat.

Program Desa Digital telah membawa perubahan positif yang signifikan bagi masyarakat pedesaan. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media, program ini membuka jalan menuju kemajuan dan kesejahteraan di desa-desa Jawa Barat.
Dengan dampak yang telah dicapai dan penghargaan yang diterima, program Desa Digital Jawa Barat telah terbukti berhasil dan menjadi contoh yang patut ditiru. Harapannya, program ini dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat di seluruh Jawa Barat.***

Penulis: Ir. H. Juwanda
-Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat
-Staf Khusus Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Bidang Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x