Baca Juga: Kasatlantas Imbau Warga Sumedang Waspada Modus Penipuan Surat Tilang Elektronik Format APK
dr. Enceng menyampaikan, kejadian ini diakibatkan adanya risiko medis yang bisa muncul kapan saja walaupun sudah dilakukan tatalaksana sesuai dengan prosedur penanganan pasien yang berlaku.
Ia mengaku bila dengan kejadian ini sudah ditindaklanjuti dengan langkah-langkah evaluasi di bidang pelayanan medik, meliputi, SOP dan indikasi persalinan dari awal masuk sampai pasien meninggal.
"Pihak rumah sakit sudah bertemu, menyampaikan rasa belasungkawa, dan berkomunikasi dengan pihak keluarga sehingga kejadian ini diharapkan tidak terulang dan menjadi bahan perbaikan dalam pelayanan RSUD Sumedang demikian untuk dimaklumi," katanya.
Kejadian ini juga, tambah dr. Enceng tentunya menjadi konsen bagi RSUD Sumedang untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
"Kami juga saat ini sedang giat-giatnya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sumedang. Jadi kejadian ini juga akan terus ditindaklanjuti untuk terus memperbaiki pelayanan di RSUD Sumedang," ungkapnya.
Sementara itu diperoleh informasi dari suami korban Ardiansyah Apandi (30), bahwa istrinya mulai terasa mau lahiran pada Sabtu 30 September 2023 pagi, kemudian dibawa ke Puskesmas Cibugel sekira Jam 08.00 Wib. Oleh pihak Puskesmas, Mamay disarankan untuk pergi ke dokter kandungan.
“Kata bidan yang di Puskesmas itu harus ke dokter kandungan cek dulu,” ucapnya.