Daerah Terdampak Kekeringan di Garut Terus Meluas, Pendistribusian Air Bersih Terus Dilakukan

- 5 Oktober 2023, 19:45 WIB
Petugas BPBD Garut mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak bencana kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Garut.
Petugas BPBD Garut mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak bencana kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Meski Pemkab Garut sudah mengakhiri masa tanggap darurat bencana kekeringan bagi 19 kecamatan, akan tetapi hingga saat ini pendistribusian air bersih bagi warga yang terdampak masih terus dilakukan. Sekarang daerah terdampak kekeringan justru kian meluas sehingga daerah yang harus dikirimi air bersih pun terus bertambah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Aah Anwar Saefulloh, menyampaikan permintaan pendistribusian air bersih saat ini bukan hanya dari wilayah Cigedug tapi juga datang dari daerah lainnya. Pihaknya pun terus ke luar masuk perkampungan guna mendistribusikan air bersih sehingga warga tidak ada lagi yang tidak bisa mendapatkannya. 

Disebutkannya, belum lama ini pendistribusian air telah dilakukannya di Kampung Sukaresmi, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan kendaraan tangki air berkapasitas 4.000 liter sebanyak dua kali sehingga berhasil memenuhi kebutuhan 133 KK yang terdiri dari 480 jiwa.

Baca Juga: Ketua DPC Partai Gerindra Garut: Rudy Gunawan Miliki Peluang Maju di Pilkada Jabar 2024

"Kemudian kami juga telah mendistribusikan air bersih di Kampung Babakan Ciperang, Desa Sukarame, Kecamatan Leles. Kami memobilisasi kendaraan tangki berkapasitas 5.000 liter untuk mencukupi kebutuhan 121 KK atau 378 jiwa di wilayah tersebut," ujar Aah, Kamis, 5 Oktober 2023.

Bahkan, pendistribusian air bersih juga cakupannya diperluas seiring dengan bertambahnya daerah yang terdampak. Yang terbaru, pendistribusian air bersih dilaksanakan di Kampung Sakawayana, Desa Sakawayana, Kecamatan Malangbong. Air yang didistribusikan di kampung ini sebanyak 4.000 liter untuk memenuhi kebutuhan 311 KK atau 1.109 jiwa. 

Aah mengungkapkan, selain penanganan langsung terhadap kekeringan, BPBD Garut juga memberikan edukasi terkait kesadaran akan bencana melalui Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kegiatan ini di antaranya dilaksanakan di MTs Negeri 1 Garut dengan pemateri dari Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPTPRB) Jawa Barat, Yaman Suryaman, serta melibatkan unsur TNI.

Baca Juga: Olah TKP Tim Puslabfor Polri di Lokasi Kebakaran RSUD Garut Selesai, Tinggal Tunggu Hasilnya

Beberapa materi penting yang diberikan dalam kegiatan tersebut, imbuhnya, meliputi konsepsi SPAB, Pengenalan Potensi Resiko Bencana di Sekolah, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), dan Simulasi Gempa Bumi. 

Dengan upaya komprehensif ini Aah berharap dapat membantu masyarakat menghadapi tantangan kekeringan dan meningkatkan kesadaran akan keamanan bencana, terutama di kalangan pelajar.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x