Network
KABAR PRIANGAN - Ganasnya gelombang pantai selatan Garut, kembali menelan korban. Kali ini seorang nelayan yang tengah mencari rumput laut, hilang diduga terseret gelombang pantai selatan.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Garut, AKP Anang Sonjaya, membenarkan adanya seorang nelayan yang hilang saat mencari rumput laut di kawasan pantai selatan Garut.
Lokasi hilangnya nelayan bernama Emud (41) tersebut di sekitar Pantai Gemblongan, Kampung Pelabuan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut.
Baca Juga: Kadinkes Garut Sebut Korban Keracunan Sate Jebred Sudah tak Ada yang Dirawat
"Korban diperkirakan hilang pada Minggu, 15 Oktober 2023 sore. Sebelumnya sejumlah saksi melihat korban tengah mencari rumput laut di kawasan Pantai Gemblongan," ujar Anang, Senin, 16 Oktober 2023.
Dari keterangan para saksi, kata Anang, korban hilang diduga terseret gelombang saat tengah mencari rumput laut. Nelayan dan warga sekitar sudah berupaya melakukan pencarian akan tetapi korban tidak berhasil ditemukan.
Dikatakannya, para saksi juga menyebutkan jika Emud berlayar untuk mencari rumput laut sendirian. Kemungkinannya, Emud berlayar terlalu jauh dari pesisir pantai hingga akhirnya tergulung dan terseret gelombang.
Baca Juga: Dianiaya Geng Motor, Aktivis Kemanusiaan Pemuda Persis di Garut Tewas
Bersama tim SAR, TNI, Balawista, dan nelayan, imbuh Anang, juga telah turun untuk melakukan pencarian. Namun hingga Senin, 16 Oktober 2023 petang, korban masih belum berhasil ditemukan.
Anang menerangkan, sebelumnya, seorang nelayan yang tengah mencari ikan juga hilang di perairan pantai selatan Garut. Yanto (35), hilang di kawasan Pantai Sancang, Kecamatan Cibalong, Senin, 9 Oktober 2023 lalu.
"Jadi dalam seminggu ini, sudah ada dua orang nelayan yang hilang di kawasan pantai selatan Garut. Keduanya hingga saat ini masih belum berhasil ditemukan meskipun kami bersama tim SAR Gabungan telah berupaya keras melakukan pencarian," katanya.
Baca Juga: Di Garut, Pejabat Kemenparekraf sebut Nilai Pasar Game Nasional Capai Rp25 Triliun
Anang mengungkapkan, saat itu Yanto sedang mencari ikan dengan cara berenang. Namun kemudian Yanto tidak terlihat muncul lagi ke permukaan sehingga rekan-rekannya meyakini kalau Yanto sudah terseret gelombang dan tenggelam.
Hingga saat ini, tuturnya, sudah memasuki hari ketujuh sejak pertama kali Yanto dinyatakan hilang. Upaya pencarian yang melibatkan berbagai unsur termasuk dari Basarnas Bandung yang telah mengerahkan petugas dari Pos SAR Tasikmalaya pun belum bisa membuahkan hasil.
Pihaknya, tambah Anang, kembali mengimbau kepada pengunjung, masyarakat, maupun nelayan yang biasa beraktifitas di kawasan pantai untuk senantiasa berhati-hati. Kondisi gelombang di kawasan pantai selatan Garut yang sering tiba-tiba membesar, sangat rawan menyebabkan terjadinya kecelakaan laut.
Baca Juga: Lagu Domba Kuring Awali Acara Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Garut
"Siapapun yang biasa beraktifitas di kawasan pantai selatan Garut, kami imbau agar senantiasa berhati-hati. Kawasan pantai selatan Garut rawan terhadap kecelakaan dan selama ini sudah cukup banyak menelan korban," ucap Anang.***
