"Para pejabat juga kerap dimintai iuran saat bupati akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Saya sering mendengar langsung keluhan dari atasan saya yang merasa keberatan tapi tidak bisa menolak karena takut dipindahkan," katanya.
Baca Juga: Wabup Garut Sebut Panen Cabai Serentak se Jabar Bisa Kendalikan Inflasi
Menanggapi tudingan tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan dengan tegas membantahnya. Ia pun menantang agar dirinya dilaporkan jika memang benar melakukan perbuatan seperti itu.
Disampaikannya, dirinya tidak akan pernah melakukan perbuatan yang dinilainya bisa merusak integritasnya tersebut. Dirinya pun akan melakukan penelusuran untuk mengungkap hal ini hingga nantinya akan jelas segala sesuatunya.
Dirinya, tandas Rudy, tidak akan keberatan jika dilaporkan atas tudingan suka melakukan pemalakan terhadap para pejabat.
Baca Juga: Keluarga asal Garut Minta Penjelasan RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Operasi Cabut Gigi
Namun jika kemudian ternyata ada pihak lain yang melakukan hal itu dengan mengatasnamakan dirinya, ia berjanji akan menindaknya dengan tegas termasuk memberhentikannya.
"Siapa? kalau memang ada yang memalak ya proses saja dan saya tidak keberatan. Tidak ada itu saya memalak pejabat dan saya tidak akan pernah melakukan hal itu karena akan merusak integritas saya," ucap Rudy saat diwawancara sejumlah wartawan.
Menurutnya, meski sebentar lagi masa jabatannya akan segera berakhir, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2023, akan tetapi dirinya masih bisa memberhentikan pejabat nakal apalagi jika benar telah mengatasnamakan dirinya untuk memalak para pejabat.
Baca Juga: Wabup Helmi Sebut Atlet NPCI Garut Banyak Berprestasi