Herman menyampaikan, saat ini semua pasien dalam kondisi baik dan dalam pengawasan tim medis RSUD Sumedang. Termasuk dua pasien yang kritis, dan anak-anak, semuanya sudah dalam pengawasan tim medis RSUD Sumedang.
Di RS Pakuwon
Begitu juga dengan pasien di RS Pakuwon, walaupun kondisi bangunan di RS tersebut dalam kondisi baik, namun demi menjaga keselamatan pasien, maka untuk sementara ini semua pasiennya terpaksa dikeluarkan untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: OPS Lilin Lodaya 2023, Kapolda Jabar Lakukan Pengecekan di Objek Wisata Pantai Pangandaran
"Jadi, selain menyelamatkan pasien dari ancaman bencana gempa susulan, kami juga akan tetap memperhatikan keselamatan pasien di luar RS. Intinya, upaya penyelamatan ini, jangan sampai menimbulkan ekses, makanya kondisi pasiennya juga terus kita pantau," ujar Pj Bupati Sumedang.
Adapun terkait dampak bencana gempa di kawasan pemukiman penduduk, sambung Herman, seusai laporan sementara, daerah terdampak gempa yang paling parah ini tersebar di beberapa wilayah, antara lain Babakan Hurip, Tegalsari, Cipameungpeuk, dan Cimalaka.
"Berdasarkan hasil asessmen petugas dari BPBD Sumedang, daerah yang paling parah terdampak gempa itu terjadi di Lingkungan Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara," ucap Herman.
Di Babakan Hurip
Sesuai hasil asessmen, di Lingkungan Babakan Hurip yang dihuni oleh kurang lebih 200 jiwa ini, tercatat ada 53 bangunan rumah yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa. Ratusan warga di Lingkungan Babakan Hurip ini, termasuk anak-anaknya sudah dievakuasi ke tempat pengungsian yang telah disiapkan di lapangan.
"Sebagai informasi, saat ini Kabupaten Sumedang telah aman terkendali. Jadi masyarakat diimbau untuk tetap tenang, dan jangan panik. Tetapi kita semua harus tetap waspada. Satu lagi, warga juga harus tetap waspada jangan sampai terpengaruh oleh berita-berita bohong atau hoax," tutur Herman Suryatman.***