Network
KABAR PRIANGAN - Helmi Helmawati sama sekali tak menyangka. Lantaran sikap spontannya yang dilakukan hanya satu detik, harapan warga Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran untuk mendapatkan pendapatan sebesar Rp1,1 juta kini pupus.
Hal itu seiring dengan status dirinya yang tak lagi menjadi petugas Kelompok Panitia Penghitungan Suara (KPPS). Perempuan berusia 21 tahun itu dipecat dari status KPPS oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran terkait pelanggaran terhadap keharusan netralitas petugas penyelenggara Pemilu 2024.
Pemecatan dilakukan KPU setelah video Helmi baru-baru ini viral tersebar di akun media sosial. Dalam unggahan story Facebook akun Helmy Ocess, video berdurasi 17 detik itu memperlihatkan dirinya mengangkat tangan dua jari sambil menyebutkan nama Calon Presiden Nomor Urut 2, "Prabowo", ujarnya diikuti derai tawa.
Honor KPPS Pemilu 2024
Menurut Helmi, kejadian itu dilakukan iseng sebelum acara Bimtek KPU Pangandaran yang dimulai pukul 08.00 WIB di salah satu hotel di Pangandaran, Sabtu 27 Januari 2024. Ia mengaku ketika itu dirinya refleks begitu saja mengacungkan jari dan menyebutkan nama salah satu capres tersebut.
"Tentu saya kaget setelah mengetahui video itu viral. Saya tak menyangka akan menjadi seperti ini, namanya juga manusia pasti ada khilafnya," ujarnya seraya menegaskan tidak ada suruhan atau dorongan dari siapa pun karena video dibuat tidak disengaja.
Seperti diberitakan, honor ketua dan anggota KPPS pada Pemilu 2024 naik dari pemilu sebelumnya. Untuk Pemilu 2024 honor ketua KPPS sebesar Rp1.200.000, naik Rp650.000 dari honor Pemilu 2019 saat itu sebesar Rp 550.000. Sedangkan anggota KPPS pada Pemilu 2024 akan menerima honor Rp1.100.000, naik Rp600.000 dari honor Pemilu 2019 saat itu sebesar Rp500.000.
Baca Juga: Bekerja Sebulan Mulai 25 Januari, Berapa Honor KPPS Pemilu 2024? Beda Jauh Dibandingkan 2019
