KABAR PRIANGAN - Pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024 bagi anggota DPD, DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, dan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 baru sepekan berakhir.
Saat ini KPU Masih melakukan proses penghitungan. Namun banyak calon legislatif (Caleg) maupun pengurus Parpol yang sudah galau, bahkan pasrah melihat kondisi atau hasil penghitungan suara.
Meski begitu, masyarakat bisa ikut partisipasi mengikuti perkembangan hasil dari Pemilu 2024 tersebut, baik melalui real count dari Model C1 hasil pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024, yang belum total masuk di Sirekap Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).
Baca Juga: Kecanduan Narkoba, Dua Oknum Polisi di Garut Nekat Lakukan Pemerasan dan Perampokan
Khusus di Kabupaten Garut yang terbagi pada 6 Daerah Pemilihan (Dapil), perolehan suara terus berangsur naik, kendati pun ada masalah terjadi, misalnya salah input data atau data tidak terbaca di Sirekap KPU RI yang kini jadi perbincangan di tengah masyarakat.
Pantauan di website pemilu2024.kpu.go.id, untuk Kabupaten Garut yang terbagi 6 Dapil, laporan model C1 Sirekap KPU RI untuk perolehan suara baik partai politik maupun Caleg, belum ada yang mencapai atau mendekati 100 persen, artinya masih akan ada perubahan.
Berdasarkan Sirekap KPU RI per tanggal 20 Pebruari 2024 perolehan suara Caleg di Kabupaten Garut yang tertinggi dan terendah sebagai berikut;
Dapil Garut 1, data masuk 83,50 persen, dari Partai Gerindra, nomor urut 1 Dila Nurul Fadilah meraih 12.354 suara. Sementara terendah dari Partai Hanura, nomor urut 5 Yeni Oktaviani Agustin, yang hanya meraih 7 suara.
Dapil Garut 2, data masuk 43,88 persen, dari PKB Caleg Nomor urut 2 HR Mochammad Romli memperoleh 6.605 suara, sementara untuk yang terendah dari Partai Gelora, nomor 5 Nenden Dwi Sumiati 1 suara, Partai Hanura, nomor 8 Silvi Aprilia 1 suara dan dari Partai Ummat, nomor 6 Melati Permata Nurdin yang sama hanya meraih 1 suara.