Jalan ke Perumahan di Tarogong Kidul Garut Ambles, Mobil Terperosok Warga Cemas

- 25 Februari 2024, 18:15 WIB
Sebuah kendaraan roda empat yang tengah diparkir di kawasan Perumahan Mekargalih View Park, Kecamatan Tarogong Kidul, terperosok akibat amblesnya tanah di sekitar akibat longsor dan pergerakan tanah yang terjadi.
Sebuah kendaraan roda empat yang tengah diparkir di kawasan Perumahan Mekargalih View Park, Kecamatan Tarogong Kidul, terperosok akibat amblesnya tanah di sekitar akibat longsor dan pergerakan tanah yang terjadi. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Bencana alam longsor dan pergerakan tanah kembali melanda kawasan Kampung Ciocong, Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Kali ini, longsor dan pergerakan tanah telah menyebabkan ruas jalan yang merupakan akses menuju perumahan ambles kurang lebih sekitar 50 meter.

Kapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebutkan jalan yang ambles akibat longsor dan pergerakan tanah merupakan akses menuju Perumahan Mekargalih View Park. 

Terjadinya bencana alam longsor dan pergerakan tanah diduga merupakan dampak dari hujan deras dan lama yang mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu, 24 Februari 2024 sore. 

Baca Juga: 52 Klub Ikutan Kejuaraan Bola Voli Dandenpom Cup Garut Ngabuburit

Dikatakan Alit, selain jalan ambles, peristiwa longsor dan pergerakan tanah di daerah tersebut juga telah menyebabkan sekitar 500 tumbak sawah rusak serta 1 tiang listrik roboh. Tak hanya itu, sebuah kendaraan roda empat pun terperosok akibat tanah yang ambles. 

"Jalan yang merupakan akses ke Perumahan Mekargalih View Park ambles, ratusan tumbak sawah rusak, dan satu buah tiang listrik roboh. Selain itu, ada sebuah kendaraan roda empat dengan nomor polisi Z 1856 EK yang terperosok saat tengah diparkir," ujar Alit, Minggu, 25 Februari 2024.

Menyikapi kejadian tersebut, tuturnya, anggota polsek yang berada di lapangan langsung berkoordinasi dengan PLN dan BPBD.

Baca Juga: Pendaki Gunung Asal Banten Tersambar Petir di Gunung Cikuray Garut, Tubuhnya Terpental

Akses ke Perumahan Ambles

Bersama anggota Babinsa, anggota Babinkamtibmas juga membantu proses penanganan bencana.

Diungkapkan Alit, pascakejadian, sebuah alat berat berat pun diturunkan ke lokasi bencana. Selain menyingkirkan material longsoran, alat berat tersebut juga digunakan untuk membantu proses evakuasi kendaraan roda empat yang terperosok. 

Mengenai jalan akses ke Perumahan Mekargalih View Park yang ambles, ia menuturkan saat ini sudah bisa dilalui tapi hanya oleh kendaraan roda dua. Sedangkan untuk kendaraan roda empat, hingga saat ini masih belum bisa melintas. 

Baca Juga: Jamrud Hibur Warga Garut dalam Pesta Rakyat HJG ke 211

"Kemudian sebagai langkah penanganan bencana, bersama Dinas BPBD Garut, kami juga sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi amblesnya jalan. Diharapkan 

perbaikan bisa dilaksanakan dengan segera agar jalan tersebut bisa kembali dipergunakan secara normal," katanya. 

Sebelumnya, longsor juga terjadi di daerah tersebut sekitar dua pekan yang lalu, tepatnya Sabtu, 10 Februari 2024 pagi. Saat itu, material longsoran berupa tanah dan air telah menerjang 4 rumah warga di Perumahan Mekargalih View Park. 

Baca Juga: 501 Petugas Alami Sakit, Dinkes Garut Siaga Layanan Kesehatan untuk Penyelenggara Pemilu

Dihantui Rasa Was-was

Salah seorang warga yang rumahnya terdampak, Dian, menyatakan longsor berasal dari tebing yang berada di dekat rumah. 

Dari 4 rumah yang terdampak, 2 di antaranya yakni yang berada di blok B 29 dan B 30 terbilang parah. Pagar rumah pun sampai rusak bahkan material longsoran berupa tanah bercampur air sampai masuk ke dalam rumah.

Sedangkan dua rumah lainnya termasuk miliknya, imbuh Dian, hanya terkena bagian pinggirnya. Material longsoran masih tertahan benteng di bagian pinggir rumah sehingga tidak sampai masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Rudy Gunawan Belajar Sepakbola ke Inggris untuk Majukan Persigar Garut

Dikatakan Dian, saat ini warga di komplek perumahan tersebut terus dihantui rasa was-was, takut terjadi longsor susulan yang lebih besar. Terlebih, peristiwa longsor di lokasi tersebut bukan untuk yang pertama kalinya akan tetapi sudah yang ke 4 kali.

"Longsor sudah sangat sering terjadi di sini tapi belum ada langkah antisipasi yang dilakukan. Seharusnya di tebing itu dipasangi TPT atau bronjong agar longsor tidak kembali terjadi, tapi selama ini hanya janji-janji yang kami terima tanpa adanya realisasi," ucap Dian.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x