KABAR PRIANGAN - Pohon-pohon duku di sentra duku Dusun Cililitan Desa Karanganyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Jawa Barat saat ini sedang panen raya. Masa panen telah dimulai sekira dua minggu ini. Kebetulan saat ini Bulan Ramadhan sehingga saat Lebaran Idul Fitri 1445 H pun masih dalam masa panen raya.
Panen raya diperkirakan berlangsung satu bulan ke depan atau sampai awal Mei mendatang. Karena itu jangan heran jika saat Lebaran nanti suguhan buah duku akan banyak tersaji di meja-meja ruang tamu, mengingat kualitas duku cililitan selama ini yang terkenal bagus. Selain berukuran besar dengan warna kekuningan, juga isinya tebal, kulit tipis, rasa manis dan aroma wangi, serta bentuk buah agak lonjong.
Diperoleh informasi, satu pohon yang berukuran besar bisa mengasilkan 2-3 kwintal duku dalam satu kali panen. Saat ini baru sekira 5 persen pohon duku di Cililitan yang dipanen. Lebaran atau awal Bulan Syawal mendatang diperkirakan baru 25 persen pohon yang dipanen dan puncaknya selama Bulan Syawal.
Kesibukan di Cililitan
Saat musim panen raya seperti sekarang kesibukan terlihat di kampung tersebut. Selain para petani yang melakukan transaksi jual beli, juga melibatkan banyak pekerja untuk ngala (memetik) duku secara tradisional dari pohonnya lalu mengangkut ke rumah petani. Rata-rata satu pohon melibatkan jumlah pekerja 1-2 orang. Satu orang pekerja minimal menghasilkan 2 kwintal. Petani yang mempunyai 10 pohon duku, misalnya, akan melibatkan sedikitnya 20 orang pekerja.
Kepala Dusun Cililitan Awan Kartiwan menyebutkan, para pekerja tersebut tak hanya warga setempat, namun juga dari luar kecamatan bahkan luar kabupaten seperti dari Kota Banjar. "Soalnya jumlah pekerja dari Cililitan atau Desa Karanganyar tidak cukup, apalagi saat musim panen raya seperti sekarang pohon duku berbuahnya kan bersamaan," ujar Awan kepada kabar-priangan.com/Surat kabar Harian Kabar Priangan, Sabtu 30 Maret 2024.
Ia pun membenarkan perputaran perekonomian di wilayahnya meningkat saat musim panen raya. Tak hanya membawa berkah untuk warga Cililitan, namun juga bagi banyak warga luar wilayah. "Bagi petani yang mempunyai jumlah pohon duku banyak, tentu pendapatannya juga lebih besar," ucap Awan.
Bagi warga yang ingin membeli, ada yang datang ke petani atau ke bakul-bakul setempat. Jika datang ke lokasi Cililitan tentu lebih murah dari harga pasar hingga 20 persen. "Jadi Lebaran kan bisa nyuguhan tamu atau oleh-oleh dengan duku cililitan hehe," ucap Awan berpromosi.
Dari berbunga sampai matang waktunya tiga bulan
Biasanya, kondisi buah duku setelah berbunga, lalu berbuah seukuran kelereng. Kemudian buah tersebut menghijau hingga akhirnya matang dan layak petik. "Dari berbunga sampai buah menghijau itu dua bulanan, dari hijau sampai matang sekira satu bulan, sehingga dari berbunga sampai matang tiga bulanan. Adapun dari awal panen sampai habis musim panen satu bulan," ucap Awan.
Awan juga menyebutkan masa-masa rawan penyakit pohon duku saat ini telah lewat. Masa-masa itu terjadi ketika awal-awal, seperti saat terkena serangan karat daun algae beberapa waktu lalu yang telah dapat ditangani. "Alhamdulillah, kami sangat bersyukur masa-masa rawan itu telah terlewati. Insya Allah tak akan ada kendala penyakit lagi meskipun sekarang musim hujan, paling juga lalay (kelelawar). Saat ini sebagian sudah matang, sebagian lagi tinggal menunggu matang," ucap Awan.
Kekurangan keranjang
Hal yang menjadi kendala saat ini, sambung Awan, selain harga yang masih rendah juga perlengkapan untuk panen. Para petani setempat yang tergabung dalam Kelompok Tani Harapan Makmur kekurangan keranjang menampung hasil panen. "Ya kami kekurangan keranjang apalagi panen terjadi secara bersamaan," ujarnya.***