Alun-alun Dadaha Surga Baru Bagi PKL di Sekitaran Dadaha Kota Tasikmalaya

- 29 Mei 2024, 18:15 WIB
Sejumlah pedagang kaki lima terlihat berjejer diatas trotoar sekitaran area Alun-alun Dadaha Kota Tasikmalaya, Rabu, 29 Mei 2024.
Sejumlah pedagang kaki lima terlihat berjejer diatas trotoar sekitaran area Alun-alun Dadaha Kota Tasikmalaya, Rabu, 29 Mei 2024. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Sejak dibuka seminggu lalu, lapangan Alun-alun Dadaha Kota Tasikmalaya kini ramai digunakan masyarakat umum sebagai sarana berbagai kegiatan. Tidak hanya masyarakat umum, para pelaku usaha baik Pedagang Kaki Lima (PKL) dan jasa sewa mainan mulai meramaikan lapangan Alun-alun Dadaha. 

Para pedagang mengaku, sejak Alun-alun Dadaha dibuka, masyarakat yang datang ke area tempat upacara Dadaha tersebut semakin ramai. 

"Ya ramai pak sekarangmah, apalagi kalau Sabtu dan Minggu," ujar Ujang salah seorang pedagang yang berjualan di Sekitaran Alun-alun Dadaha, Rabu, 29 Mei 2024.

Baca Juga: Agus Wahyudin atau Muslim, Pendamping Viman Alfarizi di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024?

Bahkan kata dia, dengan ramainya kunjungan masyarakat ke Alun-alun Dadaha, omset penjualan naik hampir dua kali lipat dibanding sebelumnya. 

"Ya Alhamdulillah pak, tapi ramainya paling di Hari Sabtu dan Minggu saja, kalau hari-hari biasamah ya biasa aja," katanya.

Disinggung terkait ijin berjualan di atas trotoar Ujang mengaku kurang tahu yang jelas kata dia semua pedagang diperbolehkan berjualan di atas trotoar asar tertib.

Baca Juga: Jelajah Kuliner Tasikmalaya: Domo Coffee n Resto, Cocok Buat Kamu Nongki Bareng Teman

"Ya katanya boleh pah asar tertib dan menjaga kebersihan. Buktinya tuh semua pedagang dagangnya di trotoar," terang Ujang.

Plh Kepala UPTD Pengelola Komplek Dadaha Mulyono mengatakan, keberadaan pedagang disekitaran Alun-alun Dadaha akan tetap diakomodir dengan memberlakukan syarat dan ketentuan dari UPTD.

"Untuk membuat Alun-Alun Dadaha steril dari PKL bukan hal mudah, makanya kita akan tetap mengakomodir dengan catatan mereka harus menjaga Dadaha tetap tertata," ujarnya.

Baca Juga: Dinkes Kota Tasikmalaya Klaim Jumlah Kasus Meninggal Akibat DBD Hanya 3 Kasus

Untuk itu lanjut dia, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pedagang supaya mereka bisa menempatkan dagangannya dengan tertib agar tidak membuat area Alun-alun Dadaha menjadi semrawut. 

Mulyono menyebutkan, PKL Dadaha yang sudah terdaftar kurang lebih 200 pedagang. Mereka itu merupakan pedagang yang sudah biasa jualan di area Taman Dadaha sejak sebelum Alun-alun Dadaha. 

"Jadi mereka merupakan pedagang lama yang sudah biasa berjualan di Dadaha, diluar para pedagang keliling yang biasa berjualan dengan menggunakan roda," katanya.

Baca Juga: Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Demokrat Menunggu Keseriusan PDIP Gabung Koalisi

Perlu Pengawasan

Lebih lanjut ujar Mulyono, para pedagang Dadaha tersebut sudah ada pengurusnya sehingga untuk keperluan penertiban bisa berkordinasi dengan pengurus dari pedagang.

Hanya saja walaupun sudah ada pengurusnya tidak serta merta pedagang tersebut bisa beraktivitas dengan tertib sehingga tetap perlu ada pengawasan dari pihak pemerintah.

Bahkan kata dia, pihaknya juga akan memberlakukan retribusi untuk para pedagang Dadaha dikarenakan mereka dalam menjalankan usahanya memanfaatkan lahan pemerintah. "Selain untuk peningkatan PAD, kita juga ingin mereka memiliki tanggung jawab," ujar Mulyono.

Baca Juga: Hasil Survei Internal Golkar, Iwan Saputra Teratas untuk Bakal Calon Bupati Tasikmalaya periode 2024-2029

Disinggung soal potensi pedagang dari luar masuk area Alun-alun Dadaha, pihaknya akan melakukan pembatasan. 

"Saya kira pedagang yang ada sudah cukup banyak sehingga tidak dibolehkan ada pedagang baru yang buka lapak seenaknya diarea tersebut lapangan upacara tersebut,"Jelasnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Tasik agar ada sinergitas menata pedagang di area Alun-alun Dadaha.

Baca Juga: Petani di Kota Tasikmalaya Keluhkan Hasil Panen Terjun Bebas Akibat Diserang Hama

"Ya agar Dadaha ini bisa tertib, tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri, kita perlu berkolaborasi dengan dinas terkait untuk bersama-sama menjaga Dadaha agar tetap tertata dengan baik," ujarnya.

Termasuk juga masalah parkir, masih banyak kendaraan yang seenaknya berhenti atau memarkirkan kendaraannya di bahu jalan sehingga arus lalu lintas terganggu.

"PKL yang biasanya di bahu jalan untuk sementara kini naik ke trotoar. Namun hal itu tidak serta merta membuat lalu lintas menjadi tanpa kendala, karena banyak pemilik sepeda motor yang parkir menggantikan gerobak PKL, ini juga saya kira masih menjadi PR untuk menjadikan Dadaha lebih aman dan nyaman," ujarnya menambahkan.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah