Network
KABAR PRIANGAN - Ketua Dewan Audit Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sophia Isabella Wattimena, melakukan serah terima jabatan (sertijab) Kepala OJK Tasikmalaya yang baru, Melati Usman, di Ballroom Hotel Santika Tasikmalaya, Jalan Yudanegara Nomor 57 Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Senin 10 Juni 2024 pukul 08.00 WIB. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah, sejumlah lembaga perbankan, serta para tamu undangan lainnya.
Dalam acara itu Sophia berharap Kepala OJK Tasikmalaya Melati Usman bisa melanjutkan kinerja kepala yang menjabat sebelumnya. "Ya, tentu saya harapkan bisa melanjutkan apa sudah dilakukannya sendiri. Jadi kami akan terus melanjutkan tugas dan fungsi OJK untuk mengatur, mengawasi, dan melidungi masyarakat juga untuk mengembangkan potensi perkembangan perekonomian daerah," kata Sophia saat diwawancara seusai acara.
Baca Juga: Terkesan Sembunyi, 4 Parpol Berkoalisi Jelang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024
Sementara itu, Melati menyampaikan pihaknya mengajak masyarakat luas dalam hal pemahaman keuangan. Dirinya juga akan tetap melanjutkan kinerja terkait pengawasan OJK, edukasi, perlindungan dan konsumen masyarakat, tentunya pengembangan potensi ekonomi daerah. "Tentu saya sangat mengharapkan untuk ke depannya bisa menguatkan sinergi dan berkolaborasi bersama stakeholder Priangan Timur untuk mencari intensif terbaik di Wilayah Priangan Timur," ucap Melati.
Wabup Tasikmalaya: Kehadiran OJK menentukan pertumbuhan ekonomi
Gelaran kegiatan ini, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin turut menyampaikan bahwa kehadiran OJK sangat menentukan pertumbuhan ekonomi terkait industri jasa keuangan khususnya di wilayah Priangan Timur. "Ya, governansi ini perlu terus kita dorong dalam tata kelola keuangan di sektor wilayah Priangan Timur semakin terjaga dan makin baik, terjaga, dan semakin terkontrol," kata Cecep.
Tak hanya itu, Cecep mengatakan, dalam penanganan kasus Pinjaman Online (Pinjol) yang juga merupakan pengawasan OJK sering menimpa kalangan anak muda khususnya yang belum memiliki lapangan pekerjaan.
"Pertama, saya tercengang ternyata nilai uang yang bergerak di sektor pinjol itu sangat luar biasa besar. Maka, sektor digital tentu akan menjadi potensi yang akan mendorong percepatan kemudahan yang jauh menjadi dekat. Oleh karena itu, mari kita dorong sektor-sektor agrobisnis tapi dengan pendekatan digital itupun salah-satu bagaimana lapangan pekerjaan bisa tersedia di Tasikmalaya," ujar Cecep.***
