Meraih Keunggulan di Bulan Ramadhan Melalui Iman dan Ihtisab

- 15 April 2022, 17:20 WIB
Ustadz Ishak Farid memberikan ceramah kultum di Masjid Pondok Jati Indah Indihiang Kota Tasikmalaya.*
Ustadz Ishak Farid memberikan ceramah kultum di Masjid Pondok Jati Indah Indihiang Kota Tasikmalaya.* /kabar-priangan.com/Zulkarnain/

 

KABAR PRIANGAN - Ramadan adalah bulan yang menjadikan kita unggul. Karena di bulan ramadhan ada berbagai keutamaan, keunggulan.

Jadi siapapun yang Allah kehendaki dan diberi kesempatan usia di bulan Ramadhan, dia berpeluang unggul, dia berpeluang sukses dan dia berpeluang mendapatkan berkah.

Hal itu dijelaskan Ustadz Ishak Farid saat mengisi Kuliah Tujuh Menis (Kultum) Ramadhan di Masjid Abdullah Sobil Abi Thalib, Pondok Jati Indah Indihiang Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Rebut Senjata Polisi, Pelaku Pembobol Kosan di Garut Tewas Ditembak

“Rasulullah bersabda, bulan ramadhan adalah syahrul rahmah, syahrul mubarak, syahrul maghfirah. Jadi kita semua berpeluang mendapatkan keunggulan Ramadhan asal kita siap menjalaninya,” kata Ustadz Ishak

“Lantas, bagaimana agar ibadah kita ini berkualitas sehingga kita menjadi manusia unggul setelah Ramadhan?” ucapnya.

Dia menjelaskan, menurut Imam AL-Ghazali, agar ibadah kita berkualitas, harus ada perpaduan antara Iman dan Ihtisab.

Baca Juga: Biaya Haji 2022 Rp39,8 Juta. Calhaj Tunda tahun 2020 yang Telah Bayar Lunas, Tak Perlu Menambah Kekurangannya

Iman sebagai motor penggerak untuk mendorong keberlangsungan amal, dan juga sebagai syarat dalam beramal.

Menurutnya, siapa pun bisa berbuat amal baik. Namun belum tentu amal baik itu dinilai oleh Allah sebagai amal sholeh.

“Nah, syarat agar amal baik menjadi alam sholeh ini adalah keimanan. Seperti sabda rasul, siapa yang berbuat amal baik, maka akan menjadi amal soleh jika dia adalah mukmin,” katanya.

Baca Juga: Ribuan Warga KPM Kota Tasikmalaya Rela Antri untuk Pencairan BLT, Segini Besarannya

Selain iman, agar ibadah kita di Bulan ramadhan ini berkualitas, maka selanjutnya adalah ihtisab.

“Ihtisab adalah kendali yang mengarahkan suatu amal agar amal ini terarah dengan jelas,” katanya.

Ustadz Ishak Farid Dia menjelaskan, siapa orang yang berpuasa di bulan ramadhan yang diawali dan didasari dengan keimanan, kemudian yang kedua berdasarkan ihtisab, maka Insya Allah akan mendapatkan maghfirah dari Allah.

Baca Juga: HORE... Presiden Jokowi Cairkan THR dan Gaji ke 13 untuk ASN dan Pensiunan, Plus Tunjangan Kinerja 50 Persen

Seperti hadits rasulullah SAW:

“Man shoma romadhona imanan wahtisaban, ghufirolahu ma taqoddama min dzanbih”

Artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah