Remy Sylado: Kritik Film Harus Dikerangkai oleh Dramaturgi yang Benar (2)

- 31 Mei 2023, 10:29 WIB
Remy Sylado katakan bahwa penulis dan jurnalis harus memiliki kemampuan literasi yang baik.
Remy Sylado katakan bahwa penulis dan jurnalis harus memiliki kemampuan literasi yang baik. /Twitter/@r_sylado/

KABAR PRIANGAN - Remy Sylado mengatakan bahwa pertanyaan umum setelah menonton sebuah film adalah, “ceritanya bagaimana?” Pertanyaan itu memperlihatkan bahwa kerangka dasar sebuah film sebagai wujud seni di satu pihak dan bisnis di lain pihak, adalah wilayah imaginasi pengarang.

Hal itu disampaikan oleh Remy Sylado dalam Semiloka Penulisan Kritik Film dan Artikel Perfilman Tingkat Dasar yang merupakan rangakaian tahapan kegiatan Penyelenggaraan Apresiasi Film Indonesia 2018 di Swissbel Hotel, Bandung, pada 26 Juli 2018, silam.

Remy Sylado pun menjelaskan ketika kita melihat film sebagai seni, dan justru karena wujudnya adalah seni, maka karuan kita mesti tahu bahwa dengannya ada kritik atau kritikisme—yang galib dibuat oleh jurnalis—sebagai isyarat menguji perbedaan rasa estetis terhadap hasil kerja seni tersebut.

Baca Juga: 'We Need Food, Not Tobacco', Tema Kampanye Hari Tanpa Tembakau 2023, Cek Twibbonnya di Sini!

Alasannya adalah, di bawah kemauan, yang disertai dengan kemampuan menganalisis tontonan film sebagai cerita visual, seorang jurnalis dengan sendirinya dituntut pula pengetahuannya tentang dasar-dasar cerita visual tersebut, meliputi pengetahuan formal dramaturgi, menyangkut (a) sisi sejarahnya dan (b) struktur teknis kesastraannya, serta (c) yang tidak kalah penting adalah istilahnya dalam sisi literasi.

Aktor dan juga mantan wartawan yang telah berpulang pada akhir tahun 2022 itu, menjelaskan tentang kemampuan literasi yang harus dimiliki oleh seorang penulis, meliputi kemampuan membaca, menulis, dan menalar.

Sebab kerancuan literasi akan membuat pengertian tentang aspek sejarah secara teknis dan jangkauannya pada bobot estetis menjadi ikut bubrah dan centang-perenang (berantakan).

Baca Juga: Wisata Kuliner Indonesia di KJRI Noumea 2023, Kebanjiran Ribuan Pengunjung

Dari sudut literasi tersebut, cerita visual merupakan bahan dasar patokan yang akan dikaji, yaitu dramaturgi, yang sudah diterima umum saat ini, tapi harus dibahas kembali karena ada kekeliruan yang mengganggu secara deskriptif mengenai istilah yang sudah terpakai itu.

Aktor yang bermain dalam film “Bulan di Atas Kuburan”, karya Sutradara Edo W.F Sitanggang itu menjelaskan bahwa ada kekeliruan yang dibangun oleh kesalahan keterangan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atas lema ‘dramaturgi’.

Keterangan yang diberi KBBI atas lema ‘dramaturgi’ adalah “keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik.” Bagi orang yang belajar bahasa Yunani dan belajar pula tentang teater meliputi sejarahnya, keterangan KBBI ini lebay dan karenanya mbulet.

Baca Juga: HTTS 2023, YLKI Prihatin Arah Kebijakan Pemerintah Belum Jelas dalam Pengendalian Konsumsi Rokok

Sebenarnya kata dramaturgi yang betul dalam bahasa Yunani dramatourgía, atau tulisannya δραματουργία, adalah naskah lakon yang ditulis oleh pengarang lakon yang dalam bahasa Yunaninya adalah dramatourgós, atau tulisannya δραματουργός, terdiri dari rangkaian dialog-dialog atau bahasa Yunaninya diálogos, tulisanya διάλογος, serta rangakaian arahan-arahan, atau bahasa Yunaninya skenothesía, tulisanya σκηνοθεσία.

Remy mengatakan kesalahan KBBI bukan cuma pada lema dramaturgi yang dikaitkan pada dramaturg tapi juga pada asal katanya, yaitu drama dan dramawan.

KBBI ngaco dan ngawur mengatakan bahwa ‘dramaturg’ adalah ‘pengarang naskah drama’, lalu ‘drama’ dikatakannya ‘komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkahlaku akting atau dialog yang dipentaskan’.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Rabu 31 Mei 2023: Tayang Strongest Deliveryman, Makan Enak, Top Spot dan Jatanras

Ini keterangan tele-tele yang kelihatannya hebat tapi sekaligus tidak peduli pada sejarah tamadun Yunani. Padahal sederhananya, kata ‘drama’, yang ditulis dalam aksara Yunani δράμα berarti ‘melakukan’, maksudnya mengejawantah melalui tubuh-roh-jiwa atas dramaturgi yang ditulis oleh dramatourgos.

Terakhir, ‘dramawan’ dikatakan oleh KBBI adalah ‘pemain drama’. Padahal kata ‘dramawan’ adalah pengindonesiaan atas kata bahasa Inggris ‘dramatist’ yang padan dengan kata bahasa Yunani ‘dramatourgos’.

Akhirnya bahasa Inggris memiliki entri sendiri untuk dramatourgos ini, yaitu playwright. Tapi dalam bahasa Yunani modern, playwright sendiri dipadankan dengan ‘theatrikós’ tulisnya θεατρικός.

Baca Juga: Banyak Orangtua Pilih Menyekolahkan Anak ke Madrasah Termasuk di Tasikmalaya: Khawatir Perkembangan Teknologi!

Ngawurnya KBBI mengatakan bahwa ‘dramawan’ adalah ‘pemain drama’, memang menunjukkan tidak tertibnya sarjana-sarjana bahasa di KBBI menyimak sejarah kebudayaan dalam mana pelbagai istilah lahir dan hidup mewakili penemuan-penemuan yang menentukan nilai peradaban.

Walaupun, memang harus disadari, bahwa di dalam pengetahuan kebahasaan, sebuah kata dan istilah dapat berkembang, sehingga sejarah sebuah lema pun boleh dicatat lebih dari dua atau tiga makna.

Tapi, untuk itu harus terlebih dulu diatur arti sebuah vokabuler dari sejarah awal tercipta dan terpakainya lema tersebut.

Baca Juga: Heboh Seorang Pria Lansia di Banjar Meninggal Dunia Bersimbah Darah dan Ada Luka, Ditemukan Uang Puluhan Juta

Lagi, entri dramatis diterangkan oleh KBBI sebagai ‘mengenai drama, bersifat drama’. Ini tentu berasal dari bahasa Belanda ‘dramatisch’.

Masalahnya jadi rancu karena istilah yang lazim dipakai baik bahasa Belanda maupun bahasa Inggris untuk ‘dramatis’ yaitu ‘dramatis personae’, sama-sama diserap dari bahasa Latin, artinya tak lebih tak kurang adalah ‘peran’.

Dalam hubungan ini, bisa menunjuk kata awal untuk menyebut ‘pemain drama’ tersebut. Bahasa Indonesia baru menyerap kata aktor untuk menunjuk pemain drama sejak Asrul Sani menerjemahkan buku “First Six Lessons” karya Richard Boleslavsky untuk bacaan para mahasiswa ATNI, Akademi Teater Nasional Indonesia, pada 1960.

Baca Juga: Mobil Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan Tabrakan Beruntun. Begini Kronologisnya

KBBI adalah kamus ekabahasa resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan diterbitkan oleh Balai Pustaka.

Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan paling akurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki hak paten dari Pemerintah Indonesia yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Remy Sylado di atas, bahwa bahasa atau lema itu berkembang, bahkan mungkin hanya menyisakan dua sampai tiga makna dari akar sejarahnya, bahasa di masyarakat sendiri berkembang dengan pesat dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Ngidam Bikin Heboh, Ibu Hamil Nekat Kejar Polantas di Kota Tasikmalaya Ingin Dibonceng

Dilansir dari anataranews.com oleh kabar-priangan.com pada 31 Mei 2023, Kepala Badan Pengembangan Bahasa Indonesia Kemendikbudristek, Dadang Sunendar, mengatakan bahwa bahasa berkembang secara alami tanpa rencana, dan ada pula yang terencana dan sesuai dengan garis haluan kebahasaan yang menjadi kebijakan nasional.

Masyarakat dapat menggunakan bahasa Indonesia mengacu pada KBBI yang saat ini tersedia dalam bentuk digital, dan dapat diakses secara gratis dan bebas.

Namun untuk gaya penulisan para penulis, baik itu jurnalis ataupun sastrawan, tentunya tak melulu menggunakan bahasa dengan makna leksikal yang sama, yang nampaknya akan menjenuhkan.

Baca Juga: 5 Idol Korea Ini Ternyata Berasal dari Indonesia, Siapa Saja Mereka?

Maka dari itu, beberapa media memiliki kamus atau kosakata dengan pengertian dengan akar bahasanya, yang disampaikan kepada pembaca. Seperti wisata bahasa, rubrik yang dimiliki oleh Harian Umum Pikiran Rakyat.

Akun Instagram Balai Bahasa pun tampak rajin memberikan informasi mengenai ragam kata beserta arti dan asalnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x