Mendidik dengan Hati ala Kepala SMPN 1 Sukaraja Tasikmalaya

16 Februari 2021, 07:41 WIB
Hj. Dida Nurhayati, S.Pd, M.Pd /DOK PRIBADI/

 

Mendidik dengan hati, itulah kata kunci yang dipegang oleh Kepala SMPN Sukaraja, Hj. Dida Nurhayati, S.Pd, M.Pd dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Menurutnya, agar pendidikan yang diterapkan kepada anak ini bisa berhasil, maka perlu sentuhan hati.

Begitu pula ketika Dida ditugaskan untuk memimpin SMPN 1 Sukaraja, wanita berusia 48 tahun ini pun memanage sekolahnya dengan hati. “Karena kalau kita melakukan semuanya dengan hati, kita akan ikhlas bekerja, seberat apapun tantangannya,” katanya.

Dengan hati pula, Dida menyusun berbagai program untuk diterapkan di sekolah yang dipimpinnya, salah satunya yaitu untuk menciptakan sekolah yang sehat. Menurutnya, salah satu problem sekolah adalah soal kebersihan dan kesehatan.

Baca Juga: Siswa Belum 100 Persen Ikuti Pembelajaran Secara Daring, Kualitas Peserta Didik pun Menurun

“Selain sebagai guru, dalam posisi lain saya pun berperan sebagai orangtua yang anaknya bersekolah. Jadi, saya merasakan betul apa keinginan dari orangtua siswa.

Kalau lingkungan tempat anak saya bersekolah kotor dan tidak sehat, saya ingin protes. Apalagi jajanan sekolah, umumnya memang tidak sehat,” katanya.

Karena itulah, kata Dida, dirinya mencoba menerapkan sistem pendidikan di SMPN 1 Sukaraja ini dengan cara “mendidik dengan hati”.

Baca Juga: Setahun Pembelajaran Jarak Jauh Karena Pandemi Covid-19, Kualitas Peserta Didik di Banjar Menurun

“Sebagai orangtua, saya tidak mau dong anak saya jajan sembarangan. Makan makanan yang sembarangan, yang banyak zat kimianya, yang banyak pengawetnya,” paparnya.

Makanya, kata Dida, dirinya berusaha menciptakan suasana sekolah yang bersih dan nyaman, dan sehat. “Dan program-program itu disusun bukan untuk mengejar prestasi ataupun prestise, tapi demi anak didik agar mereka sehat dan terbiasa hidup sehat,” katanya.

Bukan hanya lingkungan yang bersih dan sehat, kata Dida, dirinya pun berusaha juga untuk menciptakan budaya hidup bersih dan sehat terhadap warga sekolah, mulai dari guru, anak didik, penjaga sekolah, termasuk juga ibu-ibu kantin.

Baca Juga: Dikepung Pergerakan Tanah, Rumah dan Sekolah di Cibalong Tasik Rusak

Kalau selanjutnya sekolahnya mendapat predikat sebagai “Sekolah Adiwiyata”, kata Dida, itu adalah imbas  dari program-program dijalankan di sekolah.

Tak hanya itu, SMPN 1 Sukaraja pun ditunjuk mewakili Kecamatan Sukaraja untuk mengikuti seleksi sekolah sehat tingkat kabupaten dan provinsi, juga “Sekolah Model” tingkat Kabupaten yang melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Kendati beragam penghargaan dan prestasi telah diraih, namun menurut Dida, hal itu bukan berarti dirinya sudah merasa cukup sampai di situ.

Baca Juga: Anak Putus Sekolah di Kota Tasik Diberi Pelatihan Keterampilan

“Justru menurut saya, perjuangan baru saja dimulai dan perjalanan masih jauh. Masih banyak hal-hal yang perlu dikerjakan serta dibenahi untuk mewujudkan sekolah yang ideal dan berkualitas,” katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler