KABAR PRIANGAN - "Arlon !! Terima kasih atas kembalinya kami ke Belgia di @entrepotarlon menjadi hal yang luar biasa. Kamu sekali lagi telah membuat kami kehilangan kata-kata," ungkapan Voice of Baceprot (VoB) di akun Twitternya @baceprotvoices, Kamis 9 Desember 2021 malam.
Pentas di L'Entrepôt à Arlon, Belgia tersebut merupakan panggung ketiga terakhir dalam rangkaian Tour Eropa band VoB bertajuk Fight Dream Believe : European Tour 2021 yang digawangi Firda Marya Kurnia (vokal/gitar), Euis Siti Aisah (drum) dan Widi Rahmawati (bas).
Mereka tetap optimis bisa menyelesaikan dua panggung tour band-nya di Eropa. Tiga remaja berhijab asal Garut ini menyebut, sudah lebih dari setengah perjalanan Fight Dream Believe : European Tour 2021, sejak dimulai panggung di Patronaat, Harleem, Belanda pada 28 November 2021.
Baca Juga: Kembali Ditangkap, Aktor Jeff Smith Konsumsi Narkoba Jenis LSD
Mereka merasakan perjalanan yang sangat luar biasa selama dalam tour.
VoB saat ini sedang melakukan tour Eropa , bertajuk Fight Dream Believe : European Tour 2021 ini dimulai dari Patronaat, Harleem, Belanda pada 28 November 2021 dan berakhir di L’usen PTR, Jenewa, Swiss pada 10 Desember 2021.
VoB sukses menghibur 3000 penonton di Les Transmusicales Hall 3, Rennes, Prancis. Tepuk tangan dan sorak penonton yang hadir di gedung pertunjukan itu menjadikan energi para personil VoB.
Baca Juga: Delapan Santriwati Asal Garut yang Jadi Korban Rudapaksa Oknum Guru, Hamil dan Sudah Melahirkan
Dalam captions unggahan foto saat tampil di Les Transmusicales Hall 3, Rennes, Prancis di instagram VoB mengemukakan,
"Pakaian yang kami kenakan untuk penampilan kami di @transmusicales 2021 di Rennes, Prancis menampilkan elemen etnis tenun ikat dari Garut, Jawa Barat. Meskipun tidak setenar produk kulitnya, kampung halaman kami di Garut juga memiliki tenun ikat tradisional sendiri,” tulis VoB dalam akun Instagramnya pada Minggu malam, 5 Desember 2021.
Terlepas dari perhatian publik, ternyata Garut menyimpan keunikan kain tenun yang tak kalah mempesona dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Baca Juga: Masalah Joget Tiktok Bupati Garut Masih Berlanjut, Yuda Desak Kelembagaan DPRD Segera Panggil Bupati
Kain tenun Garut memiliki warna-warna cerah dan motif berbentuk geometris. Dengan bunga-bunga berukuran besar. Dibutuhkan keahlian khusus dalam mengembangkan teknik tenun ikatnya agar motif itu terlihat indah dan menawan.
Kain tenun dibuat secara tradisional dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Sehingga untuk mendapatkan kain yang bagus dengan motif unik serta pajang kain yang diinginkan. Dibutuhkan keuletan pengrajin dan waktu yang tidak sebentar untuk memproduksinya.***