Network
KABAR PRIANGAN - Arga Susila Paryoga (27) menjadi kepala desa termuda di Kabupaten Ciamis. Bersama istri dan perwakilan keluarga, Arga datang ke Stadion Galuh Ciamis untuk mengikuti prosesi sumpah dan pelantikan sebagai Kepala Desa Jelat Kecamatan Baregbeg. Arga menjadi yang termuda dari 143 kepala desa terpilih, dalam kontes Pilkades serentak 19 Desember 2020.
Semula Arga tidak memiliki niat untuk maju dalam kontes Pilkades serentak dia merupakan sosok pemuda yang cukup dikenal karena cukup aktif dalam organisasi kepemudaan di lingkungan Desa Jelat. Namun ahirnya Arga berani mendaftarkan diri karena mendapat dorongan dari sesama pemuda serta sejumlah tokoh yang berada di desanya.
“Kendala enggak karena tidak berdasarkan ambisi, jadi siap saja untuk ikut kompetisi di Pilkades. Kalah diterima, kalu menang ya rezeki, karena awalnya untuk nyalon tidak diperdikisi warga, jadi ini atas dorongan pemuda–pemuda serta sejumlah tokoh, teman teman pemuda meminta, sudah nyalon saja,“ kata Arga di Aula Kecamatan Baregbeg setelah pulang acara pelantikan di Stadion Galuh Ciamis, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga: Pemkab Sumedang Siap Bersihkan Sampah di Waduk Jatigede
Saat itu Arga memutuskan mencalonkan diri sebagi Kepala Desa Jelat di akhir masa pendaftaran. “Saya lengkapi dokumen dan dikumpulkan, pas menjelang hari akhir pendaftaran, jadi calon lain tidak menyangka. Dan itu pengumuman saya mau nyalon tidak jauh dari tanggal pencalonan,“ ujarnya.
Ke depannya, Arga berkomintmen akan menjadikan Desa Jelat berwibawa dan mandiri sekaligus untuk menjaga kepercayaan publik sesuai janji–janjinya. Program unggulannya yaitu meningkatkan kualitas SDM pemuda yang berada di lingkungan Desa Jelat dengan cara memfasilitasi untuk kuliah gratis di salah satu perguruan tinggi
yang berada Kabupaten Ciamis.
“Serupa dengan gagasan serta visi misi Bupati Ciamis yang terus mengubah Kabupaten Ciamis menjadi yang lebih maju,” jelasnya. Sesuai semangat pemerintah daerah, Arga juga ingin membuat Pemerintah Desa Jelat yang akuntabel tarnsparan dalam pengelolaan anggaran yang dikucurkan ke desa.
Baca Juga: Gegara Pandemi Covid-19, Serapan Komoditas Jagung Garut Anjlok
“Bagi saya ini tantangan berat, ini tanggung jawab baru dan tidak mudah. Kita lihat dulu datanya, apakah jadi desa agrowisata. Rencana saya akan terus usung konsep pusat kerajinan "jeujeur" serta alat–alat pemancingan berikut wisata agrowisata. Selain itu saya akan mencari sisi lain yang bisa dikembangan untuk kemajuan ekonomi masyarakat,“ terang bapak satu anak ini. (Endang Setia Budi)***
