"Jangankan jalanan yang sudah disirtu (pasir dan batu), jalanan sudah tidak becek saja merupakan hal yang membahagiakan saat itu," ujarnya saat ditemui Kabar-Priangan.com disela waktu senggangnya di kediamannya, baru-baru ini.
Ketika bertugas ke SDN Pengasinan, misalnya, Lilis harus berjalan kaki. Saat itu seragam PNS warna putih-putih. Tak jarang, seragam putihnya berubah menjadi warna cokelat ketika sampai di sekolah karena kotor oleh tanah merah. Ia pun kerap terpeleset ketika berangkat mengajar.
"Jadi, sebelum mengajar ya bersih-bersih dulu, tapi para siswanya juga sama, pakaiannya banyak yang kotor karena menempuh perjalanan jauh ke sekolah he he... Saat itu sih biasa ya berangkat dan pulang ke sekolah dengan jalan kaki walaupun jauh," ucap ibu empat anak yakni dua putra dan dua putri serta cucu tersebut, mengenang.
Namun bagi Lilis hal itu bukan sebuah masalah. Mengajar baginya adalah panggilan jiwa. Dibesarkan dari keluarga pendidik, selain menjadi guru adalah cita-citanya, Lilis bersama sejumlah adiknya meneruskan kiprah sang ayah yang juga guru. Salah seorang adiknya, (Almh) Ihat Husnul Hotimah, juga menjadi pengajar yang merupakan pendiri Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gilang Tiara di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Kota Banjar, Nomor 3 Seperti di Serial Enid Blyton yang Dipenuhi Devil's Ivy!
Ayah Lilis sendiri seorang guru di Ciamis yang terakhir sebagai Kepala SDN Nanggewer Kecamatan Cipaku Ciamis. Selain itu kakeknya di Ciamis dan Tasikmalaya juga seorang ustaz yang saat itu mengasuh pondok pesantren.