KABAR PRIANGAN - Bagi Kapolsek Indihiang Kompol H Iwan, menjadi imam dan khatib Salat Jumat seperti yang ia lakukan di Masjid An Ni'mah, Perumahan Bumi Endah Residence, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jumat 23 Februari 2024, bukanlah kali pertama. Dalam kurun waktu lima bulan terakhir, telah 20 masjid di Kecamatan Indihiang yang ia sambangi.
Saat menjadi khatib, pria berusia 53 tahun tersebut menyampaikan khutbah tanpa teks dan membaca ayat-ayat suci Al Qur'an serta hadis terdengar begitu fasihat dan tartil. Demikian juga ketika menjadi imam. Bisa jadi kunjungan silaturahminya ke masjid-masjid sejalan dengan program Jumat Keliling (Jumling) dan Subuh Keliling (Subling) di lembaga kepolisian tingkat kecamatan yang ia pimpin.
Begitulah, ketika security approach (pendekatan keamanan) --yang banyak diprotes mahasiswa dan kalangan sipil ketika pengujung era Orde Baru tahun 1990 hingga 1998-- saat ini dinilai kuno dan telah banyak ditinggalkan di berbagai negara, maka kini pasca-Reformasi aparat TNI dan Polri berbenah melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan lebih humanis. Apa yang dilakukan Iwan dengan cara religious approach (pendekatan keagamaan) justru lebih mengena dan mendapat simpati serta apresiasi masyarakat.
Pendekatan yang efektif
Iwan mengakui pendekatan kepada masyarakat dengan cara keagamaan tersebut sangat efektif, apalagi di wilayah Kota Tasikmalaya yang disebut sebagai kota santri. Menurutnya, melalui silaturahmi itu pihak kepolisian bisa bertemu dengan masyarakat yang tak hanya satu dua orang, tapi dalam jumlah banyak sekaligus. "Seperti barusan Jumatan, ya efektif karena dalam menyampaikan hal ini jumlah warga yang hadir bisa puluhan, 100 sampai 200 orang," ujarnya kepada kabar-priangan.com/Surat Kabar Harian "Kabar Priangan", Jumat 23 Februari 2024.
Menurut Iwan, dengan muncul berdiri di hadapan masyarakat minimal warga kenal kapolsek dan jajaran polsek di wilayahnya. Apalagi Indihiang dan Tasikmalaya dikenal daerah yang religius. "Alhamdulillah di Indhiang ini dalam hal keagamaan masyarakatnya sangat kental. Karena saya juga cinta masjid makanya dengan pendekatan ke masjid-masjid Alhamdulllah bisa bertemu masyarakat. Kalau datang door to door kan memakan waktu. Ini juga merupakan program Polsek Indihiang di bidang keagamaan, karena kultur dan karakteristiknya seperti ini maka kami manfaatkan sebaik-baiknya," ucap Iwan.
Saat bertemu langsung, lanjut Iwan, warga juga tak segan-segan menyampaikan informasi jika di tengah masyarakat ada embrio-embrio yang akan menjadi gangguan kamtibmas. "Kalau warga cepat melaporkan, cepat juga kami mendatangi dan mengatasinya, itu akan lebih baik karena kalau sudah membesar potensi itu akan menguras energi dan pikiran untuk menyelesaikannya. Makanya jika saat masih kecil kita temukan, maka dapat diatasi bersama-sama dengan mayarakat," tutur Iwan.