KABAR PRIANGAN - Ucapan pedas Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mengganti kepala kejaksaan tinggi (Kajati) karena berbicara bahasa Sunda, dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 17 Januari 2022, terlanjur bergulir dan membesar.
Meski ia telah meminta maaf kepada warga Sunda, Kamis 20 Januari 2022, hal itu dinilai tak cukup dan karena keterpaksaan. Soalnya, sehari sebelumnya Arteria Dahlan enggan meminta maaf walau saat itu tuntutan agar ia meminta maaf telah mengalir deras.
Ketika diwawancara langsung stasiun televisi pun Arteria Dahlan malah banyak berdalih keluar dari konteks, termasuk memperlebar masalah dengan menyebut-nyebut Sunda Empire.
Karena sikapnya yang dinilai tak mencerminkan sosok "wakil rakyat" dan membahayakan NKRI, sombong, angkuh, dan arogan itulah, kecaman dan hujatan dari masyarakat tak kunjung terhenti. Termasuk yang terpantau dalam media sosial.
Selain agar polisi menindaklanjuti masalah yang telah dilaporkan resmi tersebut, warga Sunda menuntut agar PDIP bertindak tegas dengan segera memecat dari partainya dan melakukan recall atau pergantian antarwaktu (PAW) dari keanggotaannya di DPR.
Salah seorang warga Sunda yang menyampaikan aspirasinya di media sosial adalah Gun Gun Hardiana, warga Kampung Leuwiliang RT 03 RW 08 Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.
Gun Gun yang di akun Facebook-nya bernama Udung Hidayat (Gun Gun Hardiana), tak dapat menutupi rasa kecewanya kepada Arteria yang ia unggah dalam video akun media sosial tersebut.
Dalam video berdurasi 3 menit 30 detik itu, sambil mengenakan jaket kulit hitam dengan kaos biru bertuliskan Viking Persib Club, ia menyampaikan pidatonya langsung tanpa teks, Kamis 20 Januari 2022, sekitar pukul 16.00.
Untuk memperkuat identitasnya, Gun Gun juga menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Maaf Kepada Masyarakat Sunda, Ini Jawaban Ridwan Kamil
Menurut Gun Gun, dirinya menyikapi apa yang telah dilakukan oleh salah seorang wakil rakyat dari PDI Perjuangan yakni Arteria Dahlan, dimana telah sangat menyakiti dan menyinggung perasaan sebagai suku Sunda atau orang Sunda.
"Dengan ini saya sebagai rakyat Indonesia yang berasal dari suku Sunda, dimana saya juga sebagai kader PDI Perjuangan, ini KTA saya nama saya Gun Gun Hardiana, alamat saya Kampung Leuwiliang RT 03 RW 08 Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang," ujarnya.
"Dengan ini saya meminta dan memohon kepada Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan jajarannya yang disana juga ada Kang TB Hasanudin yang sama-sama orang
Sunda," kata Gun Gun, melanjutkan.
Baca Juga: Akhirnya, Arteria Dahlan Minta Maaf Kepada Warga Sunda: Saya Belajar dari Persoalan Ini
Selanjutnya ia meminta agar Arteria Dahlan dipecat. "Saya meminta sekali lagi dan memohon dengan sangat kepada Ibu Mega untuk memberikan teguran, selanjutnya memberikan sanksi pemecatan kepada Arteria Dahlan," tuturnya.
"Karena apa yang telah dilakukan Arteria Dahlan sangat menyakiti hati kami sebagai rakyat Indonesia yang berasal dari suku Sunda, dan juga telah mempermalukan kami sebagai kader PDI Perjuangan yang berasal dari suku Sunda," kata Gun Gun, menambahkan.
Video tersebut mendapat respons dari banyak warganet lainnya, terutama warga Sunda. Seperti akun Dede Ruhiat "Hade kang kudu kitu tuman sanajan jeung batur sapartai ge tamah ngaruksak citra jeung nyapirakeun urang Sunda lemah cai urang".
Baca Juga: Dosen Budaya Unpad: Arteria Dahlan Mengusik Masyarakat Sunda, Reaksinya Akan Luar Biasa
Komentar itu dibalas oleh akun Udung Hidayat (Gun Gun Hardiana). "Pami teu aya tindakan ti DPP, abdi kaluar tah kang. Bakat ku nyeri hate kang. Tos dipanggil ku DPP saurna mah"
Selanjutnya Dede Ruhiat membalas, "Iya, ngan kur minta maaf wungkul. Teu cukup ku kitu ari tikamari teu hayang minta maaf kalah nangtang kudu ka MKD"
Udung Hidayat (Gun Gun Hardiana) pun berkomentar "Teu cukup menta maaf, tapi kudu dipecat".
Ada juga akun Sahil Junior yang berkomentar "Ontrog atu lah..."
Udung Hidayat (Gun Gun Hardiana) membalas "susah kang ngahaja hayang pendak sareng nu kitu mah, protokolerna ribet. Matak abdi kikieuan ge sugan aya nu masilitasan tempat sareng waktuna".
"mhun sih....tapi ormas sunda kAn se'ur...piraku... teang ka tempat na rek aya rek eweuh.... GIBAS ..GARDAPASUNDAN. PPKB BANTEN.. Nguping mah tos aya gempungan tokoh tokoh sunda kang".*