Kecewa Sikap DPP PDIP Tak Pecat Arteria Dahlan, Kader Tradisional Sumedang Akhirnya Menyatakan Pamit dari PDIP

28 Januari 2022, 20:01 WIB
Anggota PDIP Ranting Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Gun Gun Hardiana, menyatakan pamit sebagai kader PDIP, Jumat 28 Januari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Tangkapan layar video/Facebook Udung Hidayat

KABAR PRIANGAN - Sikap DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tak memecat dan hanya memperingatkan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan, menimbulkan rasa kecewa mendalam bagi urang Sunda, khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Bukan hanya bagi warga Sunda keseluruhan, bahkan kekecewaan terhadap PDIP pun dirasakan para kader partai tersebut di Tatar Sunda. Diantaranya Gun Gun Hardiana (40), warga Kampung Leuwiliang RT 03 RW 08 Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

Gun Gun merupakan anggota PDIP Ranting Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung. Ia kader fanatik tradisional PDIP yang turun-temurun dari ayahnya. Gun Gun dan ayahnya pun sama-sama mengidolakan Soekarno, sosok nasionalis yang merupakan Presiden Pertama RI.

Baca Juga: Viral, Kader PDIP Sumedang Bakal Keluar dari PDIP, Jika Tuntutan Agar Arteria Dahlan Dipecat Tak Digubris

Sejak duduk di bangku SMA, saat Pemilu 1999 atau pemilu pertama setelah Reformasi 1998, ia
mengaku selalu memilih PDIP hingga Pemilu 2019 lalu.

Dalam video terbaru yang diunggah di akun Facebook Udung Hidayat (Gun Gun Hardiana), Jumat 28 Januari 2022 sekitar pukul 16.00, ia menyatakan pamit dari PDIP. Mengenakan jersey klub Persib Bandung biru bersarung duduk bersila, Gun Gun berpidato langsung tanpa membaca teks.

Ia pun menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Baca Juga: PDIP Jabar Sebut Pernyataan Arteria Dahlan yang Menyinggung Masyarakat Sunda Adalah Pernyataan Pribadi

"Bila DPP PDIP tetap lebih memilih mempertahankan anggota dewan yang tidak beradab seperti Arteria Dahlan daripada kami kader PDIP dari Tatar Sunda, kami pamit dari PDIP," ujar Gun Gun dalam video berdurasi 4 menit 2 detik.

Video itu merupakan video pernyataan kedua Gun Gun. Sebelumnya, dalam video pertama yang berdurasi 3 menit 30 detik, Kamis 20 Januari 2022, sambil mengenakan jaket kulit hitam dengan kaos biru bertuliskan Viking Persib, ia menyampaikan pidatonya juga langsung tanpa teks.

Untuk memperkuat identitasnya, Gun Gun pun sempat menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan KTA PDIP.

Baca Juga: Fakta-Fakta Oknum Kades Selingkuh di Sumedang. Dari Isu Politik Hingga Usia Jabatan yang Belum Genap 2 Tahun

Menurut Gun Gun, dirinya membuat video kedua karena selama ini keluh kesah dirinya dan urang Sunda umumnya, tak ada tanggapan dari pihak PDIP. Ia berharap melalui media sosial suara di lapangan dapat didengar oleh DPP PDIP, sehingga ada pemecatan terhadap Arteria Dahlan.

Sayangnya, sejak muncul video pertama yang viral menyatakan dirinya akan mengundurkan diri dari PDIP, hingga kini belum ada dari pihak PDIP baik anggota DPR dari Fraksi PDIP, DPP, DPW, DPC, atau ranting yang menghubunginya.

"Saya kecewa. Teu aya (tanggapan) dugi ka ayeuna ge padahal arapal video abdi viral, da di lembur ge boh ka desa boh ka aparat minangkana abdi nu kritis," ujar Gun Gun saat dihubungi
Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Jumat 28 Januari 2022.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumedang Kembali Meningkat, Begini yang Dilakukan Kelurahan Kotakaler

"Nu tos kadagingan di partey mah tangtos bingung, untung abdi mah bebas da teu kahutangan, teu aya beban," ucapnya, menambahkan.

Dalam video kedua itu, Gun Gun mengatakan pertama dirinya merasa kecewa dan sakit hati oleh Arteria Dahlan karena telah menghina suku Sunda.

"Kedua, setelah ada keputusan DPP PDIP hanya menegur saja kepada Arteria Dahlan, kami pun merasa telah disakiti oleh DPP PDIP karena ternyata suara kami orang Sunda, suara kami kader PDIP sama sekali tak didengar dan tidak digubris," kata Gun Gun.

Baca Juga: Benteng Peninggalan Belanda Ini Angker, Tapi Jadi Destinasi Wisata Unggulan di Sumedang

Menurutnya, dengan alasan karena sudah meminta maaf, Arteria Dahlan hingga kini tidak dipecat dan hanya ditegur. Padahal Ahok (Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) pun dulu sudah meminta maaf tetap prosesnya dilanjutkan.

"Kenapa seorang Arteria Dahlan, ada apa dengan Arteria Dahlan? Jangan berpikir kami atau yang demo ditunggangi. Tidak ada yang menunggangi, kami murni karena sakit hati kami sebagai orang Sunda," tutur Udung.

"Justru yang harus dipertanyakan siapa yang menunggangi Arteria Dahlan sehingga sudah merusak citra PDIP. Itu yang harus dipikirkan oleh para petinggi PDIP," ucapnya, melanjutkan.

Baca Juga: Punya Tetangga Kuyang? Simak Pengalaman Seorang Jurnalis di Kalimantan yang Bertetanggaan dengan Kuyang

Ditambahkan Gun Gun, sebetulnya dirinya ingin berbicara langsung dengan DPP PDIP atau Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, apalagi Arteria Dahlan. "Tetapi apalah kami cuma kader akar rumput yang dibutuhkannya pun cuma lima tahun sekali setiap mau pencoblosan," tuturnya.

"Kami merasa saat ini tidak dianggap sama sekali oleh DPP PDIP, jangankan kami yang kader akar rumput, DPD (PDIP) Jawa Barat saja rekomendasinya tak dianggap, apalagi kami," ujar Gun Gun, anggota senior Viking Liberty Sumedang yang kini pengurus pula Viking Lesbon Sindulang.

Gun Gun menyebutkan, PDIP jangan bicara lagi tentang Pancasila karena Arteria Dahlan yang sudah merusak isi Pancasila, sudah merusak toleransi tapi masih dipelihara di gedung
dewan oleh PDIP.

Baca Juga: Berkontribusi Atas 3 Gol, Pratama Arhan Jadi Man of the Match di Laga Timnas Indonesia vs Timor Leste

"Jangan bicara tentang persatuan lagi karena Arteria Dahlan yang sudah merusak persatuan masih dipelihara di Gedung DPR dan mengorbankan hati kami sebagai orang Sunda. DPP hari ini telah lebih memilih Arteria Dahlan daripada suara kami sebagai orang Sunda," tuturnya.

Ditambahkan Gun Gun, karena dirinya pribadi merasa sudah tidak dianggap dan merasa sudah tidak dibutuhkan lagi sebagai kader PDIP, maka apabila PDIP tidak mengubah keputusannya dengan memecat Arteria Dahlan, dirinya menyatakan pamit dari PDIP.

"Sekali lagi saya dan keluarga menyatakan pamit dari PDIP karena saya merasa sudah tidak terwakilil lagi dan merasa sudah disakiti karena PDIP Pusat lebih memilih seorang Arteria Dahlan daripada suara kami rakyat kecil yang jumlahnya jutaan yang ada di Tatar Sunda ini," ujarnya.

Baca Juga: Jangan Takut Miskin! Ini Ijazah dari Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, Amalkan Setiap Hari Rezeki Mengalir

"Sekarang sudah berdengung jargon #SundaTanpaPDIP, apakah kalian tidak pikirkan itu dampaknya nanti buat PDIP, tapi itu ada di pikiran kalian masing-masing sebagai petinggi, kami kanya kader di akar rumput," tuturnya, menambahkan.

Gun Gun pun akan mengembalikan KTA PDIP kepada Ketua PDIP Ranting Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, maksimal pada pekan depan.

"Abdi bade masihkeun KTA ka ketua ranting, saenggalna. Ngantosan saminggon mah, pami sanksi DPP angger teu mecat wae Arteria Dahlan, abdi langsung nyerahkeun KTA. Kecuali DPP robah sikap, cios mecat arteria dahlan, abdi kembali PDI," ujarnya.

Baca Juga: Sidang Dugaan Penistaan Agama Terdakwa Kace Membetot Perhatian, Kepala Kejati Jabar Sampai Datang Langsung

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat, I Ketut Sustiawan, mengatakan pernyataan Arteria Dahlan merupakan pernyataan pribadi. Karena itu diharapkan tidak akan berpengaruh pada tubuh PDIP termasuk perolehan suara PDIP dalam Pilkada, Pileg, dan Pemilu nanti.

"Kami belum bisa mengukur, belum ada survei apakah ungkapan Arteria Dahlan itu berpengaruh terhadap raihan suara PDIP nanti atau tidak?," ujar Ketut disela-sela kegiatan Training of Trainer Pengampu di Hotel Augusta, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis, 27 Januari 2022.

Ketut pun menyampaikan optimistis dengan kerja politik partai yang selama ini kadernya selalu hadir di tengah-tengah rakyat. Apalagi menurutnya selama ini kader-kader PDIP selalu turun ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Baca Juga: Persib Bandung Waspadai Ketajaman Ciro Alves, Ini Strategi yang Disiapkan Robert Alberts saat Kontra Persikabo

"Itu tentu akan menjadi bahan pertimbangan masyarakat sehingga peraihan suara PDIP di Jawa Barat akan terjaga dan bahkan bisa lebih baik lagi," ujarnya.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler