Pensiunan Bank BUMN Sukses Budidaya Anggur di Majenang Cilacap, Ini Cara Slamet Holil Merawat Tanaman Anggur

- 6 Januari 2022, 15:55 WIB
Slamet Holil bersama buah anggur yang tanamannya ia budidayakan di halaman rumahnya, Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.*
Slamet Holil bersama buah anggur yang tanamannya ia budidayakan di halaman rumahnya, Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.* /Kabar-Priangan.com/Arief Farihan Kamil

KABAR PRIANGAN - Budidaya anggur bisa dilakukan siapa saja. Namun tak semua orang bisa memperlakukan tanaman anggur dengan benar-benar serius, sabar, dan telaten hingga hal-hal detail.

Padahal faktor-faktor itulah yang paling penting dalam menanam dan merawat tanaman anggur, tentu selain permodalan.

Menurut Slamet Holil (58), pembudidaya anggur di Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk membudidayakan anggur perlu sepenuh hati yakni pakai hati dan perasaan.

Baca Juga: Slamet Holil, Kisah Pensiunan Bank BUMN Berhasil Budidayakan Anggur di Majenang, Awalnya dari Coba-coba

Tak bisa dilakukan setengah-setengah karena begitu banyak waktu dan perhatian yang dicurahkan dalam memperlakukan tanaman buah yang rasanya manis tersebut.

Karena itulah perawatan tanaman anggur perlu dilakukan setiap hari. Jika lengah sedikit saja, hamanya sangat banyak. Misalnya serangga, belalang, kumbang, kupu-kupu.

"Hama-hama itu nanti kalau dibiarkan sebentar saja bertelur, terus menetas jadi ulat, ulatnya makan daun," ucap Holil kepada Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan di kediamannya, baru-baru ini.

Baca Juga: Slamet Holil, Kisah Pensiunan Bank BUMN Berhasil Budidayakan Anggur di Majenang, Awalnya dari Coba-coba

"Lalu kalau kita lengah daunnya bisa terserang jamur, jadi setiap pagi setiap hari mesti dipantau apa gangguannya," ujar suami Ny. Susilowati (56) itu, menambahkan.

Holil menyebutkan, kalau pohon anggur sudah ada gejala terkena hama atau jamur dan telat sedikit saja tindakan kita, maka bisa fatal. Pohonnya bisa mati.

"Sedangkan pertumbuhannya kan harus terus karena pohon anggur itu harus mulai dibentuk dari awal supaya pembuahannya maksimal," kata alumni SMAN Majenang (kini SMAN 1 Majenang) itu.

Baca Juga: Dibalik Hikmah Pandemi Covid-19, Yosep Menjadi Petani Anggur Impor yang Sukses

Holil menanam anggur di halaman depan dan belakang rumah sehingga memudahkannya melakukan pemantauan dan proses perawatan. Lahan depan seluas 13x6 meter dan lahan belakang 15x7 meter.

Penanaman anggur juga harus menjaga jarak jarak minimal 2,5 meter, sehingga butuh lahan yang luas. Selain itu sinar matahari harus cukup.

Buah anggur baru dipetik yang ditanam Slamet Holil di halaman rumahnya, Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.*
Buah anggur baru dipetik yang ditanam Slamet Holil di halaman rumahnya, Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.* Arief Farihan Kamil

Ia menyebutkan aktivitas sehari-harinya dalam membudidayakan anggur. Pagi-pagi sekitar pukul 06.00-07.00 biasanya memantau tanamannya dengan pemangkasan, pemupukan, penyemprotan, tergantung kebutuhan.

Baca Juga: Bernilai Rp56 Triliun, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Cigatas Mulai Dikerjakan Tahun Ini

"Dengan memantau terus setiap hari, kita jadi mengetahui kebutuhannya (pohon anggur) kira-kira apa, ada masalah apa. Kalau ada gejala tak subur daunnya terlihat kuning atau terganggu, mungkin kurang nutrisi, kena hama atau apa, nah itu tindakan apa yang dibutuhkan," ucapnya.

Selanjutnya, pada siang hari ia biasanya melakukan pemangkasan, merapikan tunas-tunas baru yang baru tumbuh. Lalu sore hari kadang ada penyemprotan. "Penyemprotan kalau tidak dilakukan pagi ya sore, biasanya seminggu sekali. Pemupukan juga seminggu sekali," tutur Holil.

Ditambahkan Holil, dari penanaman hingga berbuah butuh waktu enam bulan sampai delapan bulan. Setelah berbuah, untuk menjaga agar buah sampai matang hingga dapat dikonsumsi juga perlu perjuangan. "Selain dari hama, juga menjaga dari curah hujan," tuturnya.

Baca Juga: Desa Cikaso Masuk Nominasi 300 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia. Hj. Tina: Tiap Desa Punya Potensi

Memang, salah satu tantangan berat budidaya anggur adalah musim hujan. Soalnya karakteristik pohon anggur aslinya dari luar negeri yang jarang ada hujan, bukan iklim tropis. Sedangkan di Indonesia banyak hujan.

"Seharusnya angggur ditanam di daerah yang curah hujannya rendah, cocoknya dengan cuaca yang panas. Makanya kalau di Indonesia sebaiknya dibuatkan atap plastik ultraviolet untuk melindungi apabila musim hujan, serta meminimalisir serangan jamur dan serangga," ucap Holil.

"Meski demikian, anggur impor itu kalau kita rawat dengan sungguh-sungguh dengan media tanam yang bagus, Insya Allah hasil buahnya juga maksimal," kata pensiunan cluster manager Bank Mandiri Kolaka, Sulawesi Tenggara, menambahkan.*

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Hari Ini Kamis 6 Januari 2022, Naik Tipis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x