Kapolda Metro Jaya Pastikan, Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Bukan Mahasiswa. Ini Kata Rocky Gerung

- 12 April 2022, 16:38 WIB
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran memberikan keterangan terkait aksi unjukrasa mahasiswa pada Senin 11 April 2022.*
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran memberikan keterangan terkait aksi unjukrasa mahasiswa pada Senin 11 April 2022.* /instagram.com/@kapoldametrojaya/

KABAR PRIANGAN - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran memastikan bahwa pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI bukanlah mahasiswa.

Irjen Pol Fadil Imran menegaskan, pihaknya sudah mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan Ade Armando dan sedang memburu para pelakunya.

Kapolda Irjen Pol Fadil Imran pun menambahkan, selain Ade Armando yang jadi korban pengeroyokan, enam anggota polisi pun menjadi korban dan mengalami luka-luka.

Baca Juga: Mulai April 2022, Jual Beli Mobil dan Motor Bekas Kena PPN. Harga Mokas Diprediksi Naik

 

“Ada sekelompok massa yang kami sudah identifikasi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando. Yang bersangkutan dipukul, diinjak, terluka di kepala sehingga kami melakukan tindakan-tindakan terukur untuk menyelamatkan nyawa yang bersangkutan,” kata Kapolda.

Pada saat anggotanya melakukan evakuasi, kata dia, massa non mahasiswa bertambah beringas menyerang anggota sehingga enam anggota polisi yang melakukan evakuasi terluka.

“Kami sangat menyayangkan ada sekelompok yang sengaja memancing di air keruh. Malam ini juga tim akan bergerak mengusut siapa yang menjadi dalang dan memerintahkan semua ini terjadi,” kata Kapolda.

Baca Juga: Cara Sehat saat Buka Puasa, dari Minum Air Putih sampai Mengkonsumsi Kurma

Seperti halnya Kapolda, pengamat politik, Rocky Gerung juga memastikan bahwa pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando bukan mahasiswa.

Alasannya, karena Rocky Gerung meyakini bahwa mahasiswa memiliki sikap yang matang dan menyadari bahwa demokrasi melarang kekerasan.

“Jadi kalau terjadi kekerasan semacam itu, maka reaksi pertama adalah itu pasti bukan mahasiswa,” kata Rocky Gerung dikutip dari kanal youtube Rocky Gerung Official, Selasa 12 April 2022.

Baca Juga: Sore Ini, Pemkab Ciamis Datangkan 95 Ton Minyak Goreng Curah, Selasa, 12 April 2022

Kalau bukan mahasiswa yang melakukannya, kata Rocky Gerung, lantas siapa yang melakukan pengeroyokan itu, karena justru mahasiwa yang menyelamatkan Ade Armando dalam insiden tersebut.

Menurut Rocky, kejadian tersebut terjadi karena Ade Armando tak bisa mengantisipasi akan ada kejadian tersebut.

“Ade datang ke situ dengan pikiran bahwa dia se ide dengan mahasiswa, yaitu menolak tiga periode (jabatan presiden),” katanya.

Baca Juga: Coklat Kinder Ditarik di Inggris dan Uni Eropa, BPOM Hentikan Sementara Peredaran Kinder Joy di Indonesia

Tetapi menurutnya, yang tidak dianalisis adalah bahwa kapasitas Ade Armando tidak dilihat dari kacamata sebagai akademisi dan seorang dosen, namun Ade dicitrakan publik sebagai influencer dan buzzer.

“Bagi publik yang mengalami semacam demagogi, istilah influencer dan buzzer itu dianggap sebagai penjilat, pengabdi istana yang berupaya untuk memanipulasi data dan fakta,” katanya.

Intinya, kata Rocky Gerung, massa kala itu melihat Ade Armando ada di pihak istana sehingga massa kemudian melampiaskan kemarahannya kepada Ade.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Muncul Kemiskinan Ekstrim di Kota Tasikmalaya

Rocky Gerung juga menyentil Presiden Jokowi dan Kabinetnya harus bertanggungjawab atas insiden itu karena menurutnya, isu tersebut dimulai oleh kalangan istana sendiri yang mengolok-olok mahasiswa.

“Ngapain kalian demo kan presiden udah bilang enggak (presiden tiga periode). Enggak dari awal presiden bilang nggak bilang kok. Baru 20 jam sebelumnya baru presiden panggil menteri-menterinya, menegur,” katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x