Jangan Gunakan Kantong Plastik untuk Bungkus Daging Kurban. Gunakan Daun Jati, Menghambat Pertumbuhan Mikroba

- 9 Juli 2022, 22:32 WIB
Salah seorang warga menata daging kurban dengan menggunakan pembungkus daun jati.*
Salah seorang warga menata daging kurban dengan menggunakan pembungkus daun jati.* /ANTARA/

"Senyawa kuinon merupakan fraksi terbesar yang ditemukan pada ekstrak daun jati telah teruji memiliki kemampuan sebagai antimikroba (bakteri, fungi, dan virus),” tuturnya.

“Adapun tannin yang merupakan bagian dari polifenol juga dapat berfungsi sebagai antioksidan," tambahnya.

Baca Juga: Heboh Bergoyang Dangdut di Acara Hajatan, Emak-emak Kecebur Parit. Netizen: Mau Ketawa Takut Rossaa

Demikian juga halnya dengan keberadaan flavonoid, utamanya pada daun jati yang masih muda kandungan flavonoidnya (15,07 µg/g) lebih tinggi daripada daun jati tua (9,2 µg/g), mampu memberikan sifat anti jamur, anti virus dan anti bakteri.

Ia menyayangkan ketika daging kurban sudah dijamin sehat dan halal baik dari aspek sumber maupun proses penyembelihannya, akan tetapi pengemasan selama distribusi bahkan saat penyimpanan  harus lebih diperhatikan.

"Idealnya pengemasan harus dapat melindungi produk dari kerusakan akibat pengaruh faktor lingkungan eksternal, yaitu oksigen, kelembapan udara, cahaya, mikroba, tekanan mekanis dan debu," ucap dosen Teknologi Industri Pertanian Unej.

Baca Juga: Tertekan dan Stres, Sule Curhat ke Dicky Chandra Sampai Nangis. Masalah Perceraian Bukan Karena Putri Delina

Pada umumnya kantong plastik menggunakan bahan HDPE (High Density Polyethylene) dan sebagian besar merupakan hasil daur ulang beberapa kali.

“Sehingga semakin banyak chemical agent yang ditambahkan untuk meningkatkan kinerja kantong tersebut,” katanya.

Secara fisik, plastik daur ulang tersebut beraroma khas (berbau), tekstur tebal, elastisitas rendah, rapuh, mudah sobek dan kasar.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah