Kasus Pembunuhan Brigadir J, Mahfud MD: Laporan Pemeriksaannya Mengerikan Campur Menjijikan

- 12 Agustus 2022, 19:01 WIB
Mahfud MD saat menjadi pembicara di Podcast Deddy Corbuzier/
Mahfud MD saat menjadi pembicara di Podcast Deddy Corbuzier/ /youtube/

KABAR PRIANGAN – Kendati Ferdy Sambo sudah mengungkapkan alasannya kenapa sampai melakukan pembunuhan berencana kepada Brigadir J, namun dianggap masih belum jelas dan transparan.

Dalam keterangannya, Ferdy Sambo hanya menyebutkan bahwa Brigadir J telah melakukan perbuatan yang melukai martabat keluarganya.

Namun perlakuan apa yang dimaksud dengan melukai martabat keluarganya, informasinya masih belum jelas.

Baca Juga: Motif Yang Disampaikan Ferdy Sambo Membuat Ayah Brigadir J Bingung. Samuel: Jangan Ada yang Ditutupin

Tak heran jika ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengaku bingung dengan pernyataan Ferdy Sambo tersebut.

Kendati demikian, Menko Polhukam, Mahfud MD beberapa kali membocorkan fakta baru dari skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo hingga terbongkarnya skenario kasus polisi tembak polisi.

Pada saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier pada, Jumat (12/8/2022), Mahfud MD mengulas  skenario mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca Juga: Sejarah Pramuka Indonesia dan Perayaan Hari Pramuka 14 Agustus 2022 ke-61, Simak Penjelasannya

Ia mengungkapkan ada dugaaan ‘jebakan psikolgi’ sebagai skema awal Ferdy Sambo untuk mendukung skenario tembak-menembak yang sudah dirancang.

“Satu ke Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional), Hari Senin Kompolnas diundang Ferdy Sambo ke kantornya. Hanya untuk apa? Hanya untuk nangis-nangis di depan Kompolnas,” ujar Mahfud

Mahfud mengatakan jika Ferdy Sambo sengaja melakukan hal itu, untuk upaya prakondisi yang membuat dirinya terkesan sebagai orang yang teraniaya.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Film Indonesia Bertema Perjuangan, Layak Ditonton di Momen Hari Kemerdekaan. Film Apa Saja?

“Saya (Ferdy Sambo) teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ saya tembak habis dia katanya gitu,” lanjut Mahfud.

Selain kepada Kompolnas, ada beberapa anggota DPR yang juga dihubungi Ferdy Sambo, namun saat dihubungi  tak bisa dikontak.

“Ada juga tu anggota DPR, dia hubungin, namun pas ditelepon enggak diangkat,” terang Mahfud.

Baca Juga: Satnarkoba Polres Ciamis Bekuk Tiga Pengedar Ganja, yang Direncanakan Dijual di Wilayah Ini

Mahfud menjelaskan bahwa ada sesuatu kejanggalan dalam kasus ini.

“Nah itu kan skenario yang sudah dituliskan ya, jadi pas saya mendengarkan cerita, saya ajak Kompolnas untuk merubah perspektif karena tidak masuk akal,” terangnya.

Kemudian Mahfud juga mencoba bertanya kepada pihak lain yang sudah berkomunikasi dengan Sambo dan istrinya.

Baca Juga: Asal Usul Bendera Merah Putih Ternyata Didasarkan Hadis Nabi, Begini Penjelasannya

“Kemudian, saya juga mencoba untuk bertanya kepada Komnas HAM, usai Sambo dan Istri diperiksa, namun belum mendapatkan jawaban yang pas,” bebernya.

Mahfud menyebutkan bahwa kasus ini termasuk kasus besar dan cukup sulit untuk diugkapkan.

“Saya udah tanya kan sama Komnas Ham, ‘Apa yang terjadi’, tapi ya mereka bilang pelecehan, karena sulit ya mereka bilang sulit memeriksa Sambo dan Istri, sulit disentuh,” ujarnya.

Baca Juga: Robert Rene Alberts Resmi Pamit, Beginilah Tiga Tuntutan Demo Bobotoh di Graha Persib

“Setelah dibentuk tim, baru bisa disentuh, itu pun tidak langsung,” sambungnya.

Hingga kini motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo pun belum dijelaskan ke khalayak luas.

“Jadi motifnya kan belum ada yang tau sampai sekarang, biar nanti di buka dipengadilan,” ujar  Mahfud.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Terjadi Lagi di Sukamantri Ciamis, Dua Pelajar Meninggal Bertabrakan dengan Mobil Boks

Lebih lanjut, ia menyebutkan jika laporan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi sudah bisa dicabut.

“Mungkin laporan pelecehan akan dicabut, di SP 3, kan yang dituduh juga udah ditembak mati,” sambungnya.

“Laporan pemeriksaan itu yang mengerikan campur menjijikkan jugalah,” tandasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah