Sebelumnya, gempa terjadi pada Selasa malam, 23 Agustus 2022 di wilayah Samudera Hindia, Barat Bengkulu dengan magnitudo 6,3.
Daryono mengatakan bahwa gempa yang dirasakan di Bengkulu tersebut merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust.
Walaupun tidak berpotensi tsunami, namun gempa tersebut dirasakan di Kaur dalam skala intensitas V MMI, kemudian di Liwa dalam skala intensitas IV-V MMI, di Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Enggano dirasakan dalam skala intensitas IV MMI.
Sedangkan di Kota Bengkulu, Muko-muko, Argamakmur, Manna, Putri Hijau, Musi Rawas , Oku Selatan, Lubuk Linggau, Pagar Alam dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI.***