Komentari Demo Menolak Kenaikan Harga BBM, Moeldoko: Yang Anda Perjuangkan itu untuk Kepentingan Orang Kaya

- 17 September 2022, 13:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menjawab pertanyaan saat program Klarifikasi yang digelar Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) melalui aplikasi Zoom, Kamis 15 September 2022.*
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menjawab pertanyaan saat program Klarifikasi yang digelar Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) melalui aplikasi Zoom, Kamis 15 September 2022.* /Kabar-Priangan.com/PRMN

Ditambahkannya, arah pemerintah sangat jelas yakni ingin memperbaiki situasi agar subsidi BBM betul-betul tepat sasaran. Lantas, apakah sekarang belum tepat? "Ada perubahan-perubahan data karena Covid-19 kemarin, berikutnya karena DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Red) sudah cukup lama sehingga sedang dalam perbaikan data," ucap Moeldoko.

Hal lainnya, lanjut Moeldoko, saat ini sedang dibangun sebuah sistem MyPertamina agar orang-orang dalam kapasitas tertentu kendaraan berapa CC (cubicle centimeter/centimeter kubik) yang seharusnya tak mendapat subdisi. Kendaraan dengan CC tertentu tak boleh mendapat subsidi.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Beratkan Petani Tasikmalaya, Pengalihan Subsidi Diharapkan untuk Dukung Biaya Produksi

"Ini sedang kami atur, jadi semestinya yang perlu dipahami bersama, kalau teman-teman memperjuangkan ya ikut membantu pemerintah agar (subsidi) tepat sasaran, jangan turun (ke jalan) karena kenaikan BBM," ujar Ketua Umum Partai Demokrat (2020–2025) versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang itu.

Menurut Moeldoko, kenaikan harga BBM merupakan upaya pemerintah untuk membuat
keseimbangan baru. Hal itu karena ada hal-hal yang tak bisa dihindari, contohnya harga BBM dalam negeri sangat tergantung harga dari luar. Karena impor cukup besar, kenaikan harga di luar pasti akan memengaruhi kenaikan harga BBM dalam negeri.

Selain itu, beban APBN cukup berat, sehingga kalau tidak ada penyesuaian harga maka subsidinya sangat besar.

Baca Juga: Empat Rekomendasi Kreasi Olahan Singkong yang Semakin Inovatif. Mudah Dibuat di Rumah!

"Kuota kita sudah diukur kemarin. Sebagai contoh, solar semestinya kuotanya hanya 15 juta kiloliter (kl) tapi sekarang meningkat menjadi 17 juta kl. Pertalite dari 23 juta kl menjadi 29 juta kl, dan ini Desember 2022 sudah habis. Sehingga jika tak ada penyesuaian harga ya nanti akan menyulitkan," ujarnya.

"Jadi ini beberapa alasan kenapa ada kenaikan harga BBM, tapi yang jelas pemerintah sangat menginginkan subsidi itu betul-betul tepat sasaran," ucap mantan Panglima TNI itu, menambahkan.

Moeldoko juga menuturkan ada skema baru yakni bagaimana ke depannya dari subsidi barang menjadi subsidi orang. Hal itu kembali ke data. "Sebagai contoh elpiji 3 kg yang merupakan subsidi barang kini semua bisa menikmatinya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x