Komentari Demo Menolak Kenaikan Harga BBM, Moeldoko: Yang Anda Perjuangkan itu untuk Kepentingan Orang Kaya

- 17 September 2022, 13:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menjawab pertanyaan saat program Klarifikasi yang digelar Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) melalui aplikasi Zoom, Kamis 15 September 2022.*
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menjawab pertanyaan saat program Klarifikasi yang digelar Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) melalui aplikasi Zoom, Kamis 15 September 2022.* /Kabar-Priangan.com/PRMN

KABAR PRIANGAN - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah memperhitungkan reaksi dan dampak yang terjadi setelah pemerintah mengeluarkan ketentuan menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) Bersubdisi baru-baru ini.

Pemerintah pun seolah tak risau dengan munculnya berbagai isu sebagai respons atas kenaikan harga BBM tersebut. "Isu tak pernah berhenti ya, selalu berkembang, itu biasa dalam mengelola negara, kalau tak ada isu enggak ramai. Biasa sih," ujar Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, SIP, saat menjawab pertanyaan dalam program Klarifikasi Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bertema "Isu, Krisis, dan Trust Masyarakat" melalui aplikasi Zoom, Kamis 15 September 2022.

Menurut Moeldoko, langkah menaikkan harga BBM itu diambil untuk kepentingan yang lebih besar. "Apakah itu sudah dikalkulasi? sudah pasti karena presiden selalu berpikir untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan rakyat," ujar pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, berusia 65 tahun itu.

Baca Juga: Sejumlah Parpol di Kota Tasikmalaya Meresahkan, Warga Tak Tahu Apa-apa Namanya Dicatut Jadi Anggota  

Moeldoko pun mengomentari unjuk rasa di berbagai daerah dilakukan mahasiswa, buruh, dan berbagai elemen masyarakat lainnya yang mendesak pemerintah mencabut kenaikan harga BBM. Ia menilai, unjuk rasa itu kurang tepat.

"Jadi saya juga melihatnya kurang tepat teman-teman saya mahasiswa dan buruh itu demo karena yang diperjuangkan itu orang kaya bukan orang miskin. Buktinya apa? 80 persen dari subsidi BBM itu yang menikmati orang menengah ke atas. Kan ironis itu," ujarnya.

Karena itulah, ia meminta semua pihak jernih dalam memandang kebijakan presiden tersebut. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menyebutkan, pemerintah selalu memberikan klarifikasi dan berbagai penjelasan, saat ini pemerintah sedang memperbaiki untuk address subdisi yang tepat.

Baca Juga: Namanya Ujug-ujug Tercatat di Parpol, Puluhan Warga Melapor ke KPU dan Bawaslu Ciamis

"Jadi kalau kemarin saya berbicara dengan Ibu Dirut Pertamina, bagaimana teman-teman mahasiswa itu sebagian ikut terlibat dalam address untuk subsidi BBM tepat sasaran dan sama-sama mengawal, itu baru bagus. Bukan turun ke jalan tetapi tidak ngerti arahnya," tuturnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x