Goweser Gelar 'Ritual' Gobar, Jajal Gunung Ciak Karaha Bodas Tasikmalaya

28 Juni 2021, 06:38 WIB
Beberapa komunitas sepeda beristirahat sejenak saat menggelar gowes bareng dengan jalur Gunung Ciak, Karaha Bodas, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 26 Juni 2021 /kabar-priangan.com/ Erwin R Widiagiri/

KABAR PRIANGAN - Olahraga bersepeda bukan hanya menyehatkan tapi juga menyenangkan. Hari minggu adalah waktu yang pas untuk bersepeda. Baik bersama keluarga, teman ataupun komunitas.

Komunitas dari Baraya Sasukapura yaitu Tapak Ban yang dipimpin oleh Dani Muhamad yang akrab dipanggil Kang Emoh bersama Deni Dion menggelar Ritual Gobar (Gowes Bareng) bersama Squad Gunung Ciak dan Keuyeup Gunung, menjajal dengan penuh keceriaan.

Trek Gunung Ciak berada tepat di KM 41 Karaha Bodas 2, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Menjadi salah satu lokasi yang dipilih dalam gowes bareng kali ini.

Baca Juga: Banyak Nakes Berguguran, Membuat Warga Takut Divaksin

"Panjang trek lumayan cukup jauh. Trek gembur super licin serta berlumpur membuat adventure semakin dramatis," ujar Kang Emoh, disela-sela istiriahat sambil menikmati kesejukan udara gunung dan makanan ringan, Minggu 26 Juni 2021.

Diungkapkan Emoh, gowes bareng ini yang paling penting adalah untuk menjaga kebugaran tubuh selain itu juga dalam upaya menjaga tali silaturahmi di antara komunitas pencinta gowes.

Jalur treknya sendiri memang cukup mengundang adrenalin. Tanjakan dan turunan serta jalur yang licin akibat diguyur hujan semalaman, menjadi kesenangan pesepeda dalam menaklukannya.

Baca Juga: Lagi, Nakes di Garut Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Keluarga Pasein

"Jaur cukup ekstrem, tidak ada satu orang pun yang tidak tergelincir di trek. Tapi untung tidak ada yang cidera. Dikarenakan kita tidak melaju cepat. Juga kita semua memakai alat perlengkapan sepeda. Safety ride sangat dibutuhkan," katanya.

Salah satu peserta Hamdan Uje mengaku, terpacu untuk menjelajahi jalur Gunung Ciak. Menurutnya jalur tersebut sangat indah sekaligus mengundang adrenalin.

Opening di trek ini disuguhi oleh pudunan mantap. Di kiri kanan ditumbuhi pepohonan kopi khas Karaha bodas.

Baca Juga: Berada di Zona Merah, Objek Wisata Gunung Papandayan Garut Ditutup Sementara

Dipertengahan trek mulai banyak jurang-jurang sangat curan yang tak terduga.

"Tidak sedikit goweser yang mendorong sepedanya. Dikarenakan tidak yakin kalo dipakai, bisa jadi jatuh," katanya.

Ditengah trek ada mushola atau tajug untuk salat. Warung kopi dan bala-bala hangat, selalu siap sedia mengisi perut yang mulai meminta isi karena energi sudah terkuras. Ditambah posisi hawa pegunungan yang sejuk.

Baca Juga: Pemeriksaan Hewan Kurban di Kota Banjar Diperketat, Walau Virus Covid- 19 tak Ditularkan Melalui Ternak

"Membuat istirahat menjadi lebih syahdu dibarengi suara khas hewan pegunungan. Masyarakat sekitar gunung juga sangat ramah dan juga sangat senang menyambut para goweser yang datang kesini," ungkap Uje sambil merogoh cankir kopinya.

Untuk masuk di trek ini, lanjut Uje, dikenakan biaya Rp5 ribu rupiah.

Dana tersebut untuk biaya perbaikan trek. Dimana trek itu semakin viral di medsos zaman now. Finishnya ada saung gek brong untuk kembali istrahat para goweser.

"Selain trek di atas. Di daerah ini juga ada trek lainnya. Trek 2, Gunung Ciak. Treknya normal pinggirnya dihiasi dengan pepohonan jagung. Dipuncak, pemandangan terbuka, hingga terlihat pemandangan Kabupaten Tasikmalaya. Instagramable banget," ujarnya.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler