Meski tes ini akan jadi salah satu bahan pertimbangan untuk kelolosan ke porprov, pelatih tim softbal putri Adhitya Nugraha, dan atlet softbal putri Resi mengaku tidak terlalu khawatir terganjal.
Mereka tetap optimistis "pasukannya" tetap lolos dan mencoba sekuat tenaga memboyong medali.
"Tes fisik dan kesehatan memang baru kali ini digelar meski sudah lolos BK. Tetapi bagus dan penting juga untuk memastikan kondisi para atlet. Namun dari pantauan selama latihan, kami optimis tetap lolos," kata Adhitya.
Baca Juga: Deklarasi Menolak Geng Motor Digelar di Ciamis, Hilangkan Tren Negatif Berandalan yang Meresahkan
Sementara Budi mengaku belum bisa menyimpulkan hasil dari tes kesehatan tersebut. Pihaknya akan menyerahkan rekomendasi-rekomendasi atas kesehatan yang dilakukan.
"Masih ada satu hari tes untuk sekitar 150 atlet," kata dokter yang kerap terlibat dalam tim kesehatan untuk membantu kontingen Porprov Jabar Kota Tasikmalaya serta tim PON Jabar itu.
Menurut Budi, ada beberapa riwayat kesehatan atlet yang tidak akan direkomendasikan untuk berangkat ke porprov, seperti penyakit jantung atau darah tinggi untuk cabor yang mengandalkan fisik.
Baca Juga: Berubahnya Status Pencarian Eril di Bern Swiss, MUI Jabar Mengajak untuk Melaksanakan Sholat Ghaib
"Ketika ada atlet tinju, tarung derajat yang mengutamakan fisik dan terdeteksi punya riwayat jantung atau darah tinggi, tentu tidak akan direkomendasikan," ujar dokter yang menjabat Kepala Puskesmas Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya itu.*