Network
KABAR PRIANGAN - Kejuaraan taekwondo bertajuk Liga Pelajar dan Mahasiswa Kota Tasikmalaya 2022 rupanya membawa berkah bagi Pengcab Taekwondo Indonesia (TI) Kota Tasikmalaya.
Sebab lewat ajang yang diikuti hampir 500 atlet dari 120 sekolah dan perguruan tinggi itu banyak memunculkan banyak talenta baru dari sekolah dan kampus yang tersebar di kota Tasikmalaya.
"Ternyata dengan kejuaraan antarsekolah, banyak potensi baru terlihat dan itu tentu saja membuat Pengcab memiliki data base serta mempermudah dalam proses pembinaan," kata Pengcab Taekwondo Indonesia (TI) Kota Tasikmalaya Sabeum Nim Agus Rolex, Rabu 14 September 2022.
Baca Juga: Anggota Pepabri Tasikmalaya Diminta Kawal Kemungkinan Terjadi Krisis Pangan
Agus pun berharap kepada pihak sekolah atau unit terus eksis melakukan pembinaan sebab kedisiplinan dalam berlatih sangat menentukan prestasi. Malah, Neruda, seorang atlet ABK (anak berkebutuhan khusus) Kota Tasikmalaya turut tampil hingga membawa pulang medali perak.
"Memang untuk Neruda kelasnya kosong, cuma tetap kami fasilitasi untuk ikut kelas pemula untuk memotivasinya merasakan atmosfer pertandingan," Kata Sabeum Odoy, Sekretaris Pengcab TI.
Master Gideon, salah seorang sesepuh TI Tasikmalaya, pun mengapresiasi pengurus yang sukses memasyarakatkan olahraga ini hingga jumlah atlet yang ikut kejuaraan selalu membludak.
Baca Juga: Latar Belakang, Sejarah, Tujuan dan Kronologis Terjadinya G30S PKI
"Dulu mah atlet yang ikut kejuaraan berkisar 30 sampai 100 orang. Kini luar biasa pesertanya," ujar Gideon.
Tetapi ia mengingatkan agar setiap atlet yang membidik prestasi, punya program latihan sendiri serta mau berkorban waktu, uang dan lainnya guna menambah porsi latihan.
Dalam ajang Sabtu-Minggu 9-10 September 2022 di GOR Sukapura Dadaha itu, kontingen SMPN 1 Tasikmalaya tampil perkasa dengan merebut juara umum di kategori cadet. Mereka mengumpulkan sembilan medali emas, satu perak dan tiga perunggu.
Baca Juga: GAWAT! Lima Pemain Persib Bandung Absen saat Hadapi Barito Putera, Luis Milla Mengaku Tak Khawatir
Mereka unggul jauh atas kontingen SMPN 2 (4 emas, 4 perak, 3 perunggu) dan SMPN 4 Tasikmalaya (1 emas, 1 perak, 1 perunggu) sehingga harus puas menjadi juara umum kedua dan tiga.
Pada kategori senior, kontingen SMAN 2 Tasikmalaya tampil menjadi juara umum setelah mengepak dua medali emas dan satu medali perak, disusul Universitas Siliwangi (1 emas, 3 perak dan 3 perunggu) dan SMAN 4 Tasikmalaya (1 emas, 1 perak, 1 perunggu).
Kemudian untuk kategori junior, tim SMPN 5 Kota Tasikmalaya mengukuhkan diri menjadi juara umum setelah mengumpulkan 2 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu,
Baca Juga: Semur Jengkol, Olahan Khas Betawi yang Kini Akrab di Lidah Orang Sunda. Cek di Sini Resepnya!
disusul SMA Ksatria Nusantara (2 emas, 3 perak dan 2 perunggu) dan SMAN 6 Tasikmalaya (2 emas dan 1 perunggu) dan hanya bercokol di posisi dua dan tiga.
Sementara di kategori Pra-Cadet, tim SDN Galunggung menjadi juara umum dengan mengumpulkan 5 medali emas dan dua perunggu disusul SD Kudang Uyah (3 medali emas) dan SD Kersanagara (3 medali emas).
Disinggung adanya juara yang memiliki koleksi medali sama, Odoy mengungkapkan hal itu ditentukan berdasarkan berapa jumlah atlet kategori prestasi yang dikirimkan oleh tim tersebut. "Karena hanya kategori prestasi yang diperhitungkan dalam perolehan medali," ujarnya.*
