Pilrek Unsil Makin Panas. Pro Kontra Bakal Calon Eksternal Jadi Isu Liar

14 Desember 2021, 09:33 WIB
Kampus Unsil Tasikmalaya, di Jl Siliwangi Kota Tasikmalaya. Pilrek Unsil semakin hangat oleh isu soal kandidat dari eksternal yang menimbulkan pro dan kontra.* /DOK Unsil/

KABAR PRIANGAN – Isu bakal calon dari eksternal Unsil menjadi Isu panas menjelang pemilihan rektor (Pilrek) Unsil yang menurut rencana akan digelar pada Februari 2022.

Isu ini mencuat setelah ada dua nama dari eksternal Unsil yang akan mencalonkan diri dalam pilrek Unsil ini.

Kedua nama tersebut adalah Prof. Muradi dan Prof. Nandang Alamsah Deliarnoor. Keduanya merupakan Guru Besar di Unpad Bandung.

Baca Juga: Isu 'Mahluk Gaib' Monyet Jadi-jadian Bikin Sibuk Banyak Orang, Penembak Senior Perbakin Ciamis pun Merasa Aneh

Pro kontra terhadap balon dari eksternal pun mencuat. Sebagian tak mempermasalahkan jika rektor Unsil mendatang berasal dari eksternal Unsil.

Namun sebagian lagi menolak dengan alasan masih banyak SDM di Unsil yang mumpuni dan layak dipilih menjadi rektor.

Seperti diungkapkan sejumlah mantan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsil. Meski pilrek ini terbuka bagi siapa saja, namun mereka sangsi bahwa kandidat dari ekternal bisa memahami psikologis internal kampus.

Baca Juga: Korban Ungkap, Para Santriwati Sehari-hari Hanya Disuruh Bikin Proposal oleh Herry Wirawan, Jarang Belajar

Padahal, mereka sangat berharap, rektor Unsil ini memiliki rasa memiliki, terutama dalam memastikan cita-cita Unsil yang memberi dampak baik secara nasional dan khusus nya untuk Tasikmalaya ini sendiri.

"Kalau dipaksakan ini sangat berdampak bagi kondusifitas di internal kampus itu sendiri. Jadi karena masih banyak  potensi di internal kampus, maka kawan-kawan alumni berasumsi kita tidak membutuhkan tenaga tambahan dari luar,” kata Rifki Rifki Andrehansyah, Wakil Ketua BEM Unsil periode 2019 saat melakukan pertemuan, hari Minggu lalu.

Kecuali, kata dia, jika di internal Unsil tidak ada yang siap untuk dicalonkan menjadi rektor, maka masuknya calon dari luar tak menjadi masalah.

Baca Juga: Tiga Bakal Calon Rektor Unsil Ambil Formulir. Dr. Nundang Diantar oleh Tiga Balon Rektor

Hanya yang pasti, dalam pertemuan yang juga diikuti Mantan Presma BEM Unsil 2008 Hilma Fanniar Rohman, S.E dkk itu, ia mengajak siapapun yang terpilih diharapkan tetap menjaga nama baik Unsil sebagai kampus perjuangan yang jauh dari dari kepentingan politik praktis.

Mereka menyadari bukan sebagai pemilik suara, tetapi dukungan moril dari alumni untuk  almamater tercintanya akan terus diberikan.

Mereka juga mengapresiasi keberanian dan potensi  kader internal yang sudah mengambil formulir pendaftaran. "Potensi-potensi yang ada di internal kampus ini mesti kita dukung secara moril," ujarnya.

Baca Juga: Ini Dia Bomber Anyar Persib, David da Silva, Striker Haus Gol dari Brazil. Wilujeng Sumping Akang David

Di lain pihak, mereka yang pro dengan balon dari eksternal mengatakan bahwa saat ini Unsil sudah menjadi Universitas Negeri. Artinya, Unsil menjadi universitas yang terbuka bagi siapapun, termasuk dalam hal pemilihan rektor.

Justru jika calon rektor yang didatangkan dari luar ini sudah sekaliber tingkat internasional, Unsil malah akan diuntungkan. “Karena peluang Unsil lebih maju dari sekarang, semakin terbuka lebar,” kata salah seorang dosen Unsil.

Contohnya, kata dia, saat ini untuk membuka fakultas baru, seperti Fakultas Hukum atau Kedokteran, Unsil sangat kesulitan.

Baca Juga: Puluhan Batu Berukuran Besar di Kawasan Batu Ciagung Jatigede Sumedang, Konon Bekas Petilasan Dayang Sumbi

“Nah, jika rektornya punya jaringan luas sampai ke pusat, tentu tidak sulit untuk mengembangkan Unsil menjadi Universitas yang lebih besar lagi, lebih maju lagi,” katanya.

Guru besar Unsil Prof. Kartawan yang dihubungi Senin 13 Desember 2021, tidak mempermasalahkan siapapun yang akan melanjutkan perjuangan, memajukan, mensejahterakan dan mengangkat harkat dan martabat Unsil yang religius terbuka bagi siapapun.

"Tetapi tetap ya, ada syaratnya, yakni antara lain punya rekam jejak yang bersih dan baik, punya komitmen yang jelas dan kuat membawa Unsil lebih baik dalam segala hal, termasuk mewujudkan kesetaraan hak setiap pegawai unsil," ujar mantan Rektor Unsil tersebut.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler