Ratusan Guru SD di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya Ikuti Workshop, Kurikulum Merdeka Terus Disosialisasikan

13 Juni 2022, 21:58 WIB
Guru-guru SD se-Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya mengikuti Workshop Implementasi Pembelajaran Menyenangkan dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2022 di SDN Cicariu, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 13 Juni 2022.* /Kabar-Priangan.com/Arief FK

KABAR PRIANGAN - Sebanyak 331 guru jenjang sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya mengikuti kegiatan bertajuk Workshop Implementasi Pembelajaran Menyenangkan dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2022.

Kegiatan yang juga bagian sosialisasi Kurikulum Merdeka tersebut dimulai Senin 13 Juni 2022 hingga Rabu 15 Juni 2022 berlangsung di SDN Cicariu, Jalan Cigeureung Nomor 39, Cipedes.

Menurut Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cipedes Aep Saepul Husna, MPd, didampingi Ketua Panitia dari Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Cipedes Riksa Komara, SPd, workshop Kurikulum Merdeka ini diikuti seluruh guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Kecamatan Cipedes.

Baca Juga: Paguyuban Guru Honorer Ciamis Akan Menggelar Aksi Damai, Ini Tanggapan Kepala BKPSDM

Tujuannya untuk meningkatkan penguatan implementasi Kurikulum Merdeka serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran sesuai konteks kurikulum baru tersebut.

"Selain itu untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan guru dalam mendesain kegiatan pembelajaran berlandaskan profil pelajar Pancasila, serta meningkatkan motivasi guru mengikuti program guru penggerak dan pengajar praktik," ujar Aep yang juga Kepala SDN Cicariu kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan disela-sela kegiatan itu, Senin 13 Juni 2022.

Kurikulum Merdeka sendiri terbit berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran.

Baca Juga: Jadwal Sholat, Imsak dan Buka Puasa untuk Wilayah Priangan Timur Selasa, 14 Juni 2022

Kurikulum ini dinilai merupakan sebuah opsi pemulihan pembelajaran yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Hal itu untuk mengatasi loss learning dan berbagai kendala yang dihadapi oleh aktor pendidikan selama masa pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat di seluruh dunia tanpa terkecuali.

Kurikulum Merdeka juga disebutkan sebagai solusi yang relevan dengan kemajuan pendidikan global. Kurikulum ini disebut-sebut cukup fleksibel dan adaptif dengan situasi dan kondisi perkembangan zaman.

Riksa menambahkan, dalam penerapan Kurikulum Merdeka guru memiliki peran cukup sentral. Mengingat peran sentral tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Baca Juga: Catat Waktunya! Besok Ada Fenomena Full Strawberry Supermoon

Namun dalam pelaksanaannya belum semua guru mendapatkan informasi dan wawasan yang cukup tentang implementasi Kurikulum Merdeka. Hal ini disebabkan masih terbatasnya kegiatan sosialisasi mengenai implementasi kurikulum yang akan menggantikan Kurikulum 2013 itu.

Koordinator Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Asep Supriyadi, SPd, MPd, saat menjadi pembicara workshop di SDN Cicariu, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 13 Juni 2022.* Arief FK

"Sehingga masih banyak guru yang belum memahami serta belum mampu menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan peraturan yang berlaku. Karena itu untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan guru mengenai kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka maka kami menggelar workshop ini," tutur Riksa yang juga guru di SDN 1 Sukamanah Kecamatan Cipedes itu.

Adapun peserta workshop adalah para guru SD yang ada di Kecamatan Cipedes terdiri dari Gugus KH Ma’mun Sodik sebanyak 80 orang guru, Gugus Utuy Sobandi 62 orang, Mayor Elang Subandar 53 orang, Moh. Hatta 76 orang dan RE. Martadinata 60 orang.

Baca Juga: Inflasi Mencapai 0,76 Persen, BI Gelar High Level Meeting untuk Pemulihan Ekonomi di Wilayah Priangan Timur

"Diharapkan, melalui workshop ini menambah wawasan para guru SD mengenai implementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu, dapat memotivasi guru untuk terus menggali potensi dirinya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi kepada Kurikulum Merdeka," ujar Riksa.

Ditambahkan Riksa, workshop dibagi menjadi dua kegiatan yakni hari pertama dan kedua pemaparan materi yang diselingi dengan tanya jawab, dan hari ketiga kegiatan tugas mandiri yang harus dikerjakan peserta secara individu atau kelompok.

"Pemaparan materi dilaksanakan selama 20 Jam Pelajaran (JP) yang dilaksanakan selama tiga hari, dan pelaksaan tugas mandiri dilaksanakan selama 12 JP yang dilaksanakan setelah pemaparan materi selesai," tuturnya.

Baca Juga: Puluhan Hektar Pertanian Padi di Desa Cimara Sumedang Terancam Gagal Panen, Begini Upaya Penanganannya

Pada hari pertama, Senin 13 Juni 2022, kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar (PSD) Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Asep Sudrajat Hardipraja, SPd, MAk.

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cipedes Aep Saepul Husna, MPd, (kiri) bersama Ketua Panitia dari Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Cipedes Riksa Komara, SPd.* Arief FK

Sedangkan narasumber workshop selama tiga hari itu melibatkan unsur Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, pengawas sekolah, praktisi pendidikan serta kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.

"Karena situasi dan kondisi yang tak memungkinkan yakni jumlah peserta banyak dan ruangan terbatas, maka peserta yang mengikuti workshop secara tatap muka sejumlah 20% dari total peserta. Sisanya mengikuti secara daring menggunakan aplikasi Zoom di gugus masing-masing di Kecamatan Cipedes," ucap Riksa.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler