FKIP Unsil Tasikmalaya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Gelar Festival Apresiasi Drama

12 Juni 2023, 08:45 WIB
Kelompok penampil berfoto di depan Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya dalam Festival Apresiasi Drama FKIP Unsil prodi PBSI. /kabar-priangan.com/Rika Rostika Johara/

KABAR PRIANGAN - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mata kuliah Apresiasi Drama dan Manejemen Pagelaran menggelar Festival Apresiasi Drama sebagai tugas ujian akhir semester (UAS) pada, 10-11 Juni 2023 di Gedung Kesenian Tasikmalaya.

Acara tersebut mengusung tiga naskah milik Ketua Dewan Kesenian Tasikmalaya yang juga merupakan dosen di FKIP Unsil , Bode (Budi) Riswandi, yang berjudul Blong, Negara Tanpa Nama, dan Masyarakat-Masyarakat Sampah (Mamas).

Kegiatan tersebut diikuti oleh sembilan kelompok dari kelas Apresiasi Drama sebagai penampil yang merupakan angkatan tahun 2021 (semester 4), dan dipanitiai oleh kelas Menejemen Pagelaran, angkatan tahun 2020 (semester 6).

Baca Juga: FKIP Jurusan Sendratasik Umtas Akan Gelar Pertunjukan Drama Musikal Bertajuk Satru Karya Nazarudin Azhar

Setiap naskah dimainkan oleh tiga kelompok dengan anggota, sutradara, dan konsep yang berbeda. Hal ini membuat pagelaran tersebut memiliki banyak warna yang berbeda meski menggunakan naskah yang sama.

Festival itu memperebutkan gelar Kelompok Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.

Sayang, tahun ini kategori Tata Cahaya terbaik ditiadakan, karena kelengkapan dan peralatan penataan cahaya kurang memadai, imbas dari banyaknya lampu panggung Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya yang tidak berfungsi.

Baca Juga: Prosesi Membasuh Kaki Ibu, Tandai Kelulusan Siswa di SMPN 2 Cigedug Garut

Sehingga panitia penyelenggara harus menyewa lampu dengan jumlah yang hanya cukup untuk membuat panggung terang. Padahal dalam sebuah pertunjukan, lampu tak hanya berfungsi untuk menerangi.

Acara tahunan tersebut juga diikuti oleh para apresiator yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari orang tua para mahasiswa, anak SMP dan SMA, juga mahasiswa dari jurusan atau kampus lain.

Dosen pengampu dua mata kuliah tersebut, Adita Wira, M. Pd, mengatakan bahwa tujuan dari tugas UAS dengan membuat sebuah pertunjukan merupakan sebuah pengalaman empirik yang harus dimiliki oleh calon guru atau pendidik.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Senin 12 Juni 2023: Tayang Drakor The K2, Strongest Deliveryman dan Waktu Indonesia Malam

Karena dalam pembuatan drama atau pertunjukan, mahasiswa akan mengalami proses kreatif yang panjang, yang menempa daya imajinatif, ketahanan tubuh, kecepatan dalam respon dan bertindak, yang diperlukan oleh seorang guru.

Selain itu, kecakapan aktor seperti olah vokal, tubuh, rasa, dan imajinasi juga harus dimiliki oleh seorang guru, sebagai bekal untuk mengajar di depan kelas, dihadapan banyak orang dan murid.

Ia juga menjelaskan bahwa ujian dalam bentuk ini sudah lama dilakukan oleh FKIP Unsil prodi PBSI, bahkan sejak ‘Pak Bode’ masih S1 di Unsil.

Baca Juga: Jennie Blackpink Mendadak Turun Panggung Saat Tampil di Melbourne Australia 11 Juni 2023, Ada Apa?

Budi Darma, M.Sn selaku dewan juri mengevaluasi penyelenggaraan acara tersebut pada sesi evaluasi dan pengumuman kejuaraan.

Ia menilai acara itu berjalan dengan lancar dan sukses, hanya saja geliat penyutradaraan terasa lebih besar dibanding geliat keaktorannya, padahalnya yang sedang menjalani UAS adalah para aktor.

Meski begitu ia tetap merasa bangga kepada para mahasiswa tersebut yang telah menyelesaikan ujian, tampil di atas pentas dengan berani dan tuntas.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler