Pameran Hasil Karya Siswa di SDN Cicariu Kota Tasikmalaya Meriah, Dari Telur Asin hingga Batik Cigeureung Ada

12 Juni 2023, 18:53 WIB
Sejumlah siswi menampilkan tarian tradisional saat event Pameran Hasil Karya Peserta Didik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 2023 SDN Cicariu di halaman sekolah tersebut, Jalan Cigeureung, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 12 Juni 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil /

KABAR PRIANGAN - Suasana halaman SDN Cicariu, Jalan Cigeureung Nomor 39, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin 12 Juni 2023 pagi hingga siang, lain dari biasanya. Stan-stan berdiri berjejer di lokasi tersebut. Meski jumlahnya tak sebanyak stan di pasar malam, namun sejumlah transaksi di stan-stan tersebut terjadi antarsiswa dan orangtua siswa dengan cepat. Bahkan sejumlah dagangan di sebagian stan banyak yang ludes dalam hitungan menit.

Ada sembilan stan yang berdiri dalam event Pameran Hasil Karya Peserta Didik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SDN Cicariu 2023 tersebut. Selain stan siswa kelas I hingga kelas VI, juga stan tambahan yakni Stan Komite Sekolah (KS), Stan Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Stan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Barang-barang yang dijual beragam dari makanan ringan seperti kue-kue dan camilan, makanan tadisional, makanan berat, kerajinan hasil karya siswa, hingga kain batik. Setiap stan menampilkan produk atau karya dengan tema yang berbeda.

Dalam kegiatan tersebut ditampilkan kesenian tradisional berupa menyanyi dan tari, bela diri, drum band para siswa, serta penampilan gerak dan lagu orangtua siswa. Hadir pula saat itu Kepala SDN Cicariu Aep Saepul Husna MPd, Ketua Komite Sekolah Yeti Herawati, SPd, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Nanang Suhara SPd, MM, serta Pembina SDN Cicariu Hj Siti Saodah SPd.

Baca Juga: Setelah Mengalami Masa Pandemi, Suasana Haru dan Bahagia Warnai Akhirussanah Kelas IX MTsN 2 Kota Tasikmalaya

Stan Komite Sekolah (KS) SDN Cicariu.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Stan pertama yang berada di sebelah kiri setelah memasuki pintu gerbang SDN Cicariu adalah Stan KS. Di stan tersebut dijual berbagai makanan. Mulai nasi cokot teriyaki Rp 5000, risoles Rp 2000, sukun dan talas rebus Rp 3000, roti goreng burger, seblak, hingga minuman jeli selasih.

Uniknya, camilan-camilan tersebut sudah habis ketika acara pameran belum dimulai dan dikunjungi oleh tamu-tamu dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya yang datang siang. Tak heran, ketika Sekdisdik Kota Tasikmalaya mengunjungi stand tersebut sekira pukul 11.00, meja dagangan sudah kosong.

"Alhamdulillah laris-manis, nasi cokot cepat lakunya. Best seller di sini burger Rp 2500, setengah jam sudah habis padahal acara belum dimulai he he," kata salah satu orangtua siswa yang juga Penjaga Stan KS, Intan Nurlelasari, bungah.

Baca Juga: Cek Syarat Terbaru Naik Kereta Api, Boleh Tanpa Masker Tapi Dianjurkan Lakukan Hal Ini

Berhadapan dengan Stan KS, stand pertama sebelah kiri setelah gerbang adalah Stan PAI. Di stan ini terdapat miniatur atau maket Kabah, bangunan masjid berbagai desain, kaligrafi dinding, dan kaligrafi gantung.

Stan ini dibina oleh tiga orang guru yakni Christy Rahmawati, SPd, Ilah Siti Rohilah SPd, dan Irfan Nasrullah SPd. "Bahan utama untuk membuat miniatur yaitu kardus bekas, siswa diberi kebebasan berkreasi untuk membentuk hasil karyanya dan Alhamdulillah hasilnya menggembirakan," kata Christy, guru mata pelajaran Bahasa Inggris.

Sebelah Stan PAI adalah Stan PJOK. Di stan ini pun sama menampilkan maket bangunan, namun berupa stadion sepak bola bola komplet dengan lapangannya. Ada pula lapangan bola voli dan bola basket, serta modifikasi bola basket, bola sepak, dan bola voli dari kertas koran. Pembina stan ini adalah guru-guru mata pelajaran PJOK yakni Anggi Radiansyah MPd, Mela Sri Yuliadha, SPd, dan Lilis Rohaeti, SPd.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dirumorkan Gabung MCU untuk Proyek Marvel, YG Entertaiment Angkat Bicara

Menurut Anggi, dengan praktik membuat maket ini para siswa bisa mengetahui gambaran bagaimana bentuk dan ukuran lapangan yang aslinya serta peralatan penunjang. Misalnya lapangan basket disertai dengan papan skor dan keranjang. Lapangan sepak bola berukuran 40 cm x 30 cm.  "Lapangan ini pembuatannya bisa dipraktikkan langsung oleh tiga siswa dengan waktu sekitar 30 menit memakai bahan kardus bekas, spidol, pensil, penggaris, lem dan lainnya," ujar Anggi.

Selanjutnya Stan Kelas I menampilkan kreasi siswa berupa pohon kertas, pensil bulu, dan pigura dari kulit telur. Kerajinan tersebut dibuat di sekolah oleh guru pembimbing Lilis Suryani, SPd, Ira Dwi Mutiara, SPd, dan Eva Saripah, SPd. Di stan ini juga dijual camilan bola-bola coklat. "Cepat habis, tadi membuat 50 buah kini sudah habis. Harganya Rp 2000 per buah, ini modal satuannya Rp 1600 jadi masih ada untung," kata Ina Wijaya dari POM Kelas IA, didampingi orangtua siswa Kelas I, Yani Kustirani dan Suryani.

Menurut Ina, uang hasil penjualan tersebut masuk kas Kelas I. "Jadi yang dijual di sini adalah yang dibuat dan dibeli oleh siswa juga. Ya demokrasi ala siswa yakni dari siswa, oleh siswa, untuk siswa dan orangtua. Reseplah aya acara kieu," kata Ina.

Baca Juga: Ajaib! Terjebak di Hutan Amazon Selama 40 hari, 4 Anak Korban Pesawat Jatuh Ini Berhasil Bertahan Hidup

Stan lainnya, Stan Kelas II menampilkan produk kerajinan berbahan lilin berbentuk buaya. Tampak pula hiasan bunga dari kantong keresek serta lukisan-lukisan hasil karya siswa.

Sejumlah orangtua dan siswa di Stan Kelas III SDN Cicariu.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Di sebelahnya, Stan Kelas III menghadirkan produk kerajinan dari tempelan kain batik, serta makanan comro dan tempe. Tempe-tempe tersebut dijual seharga Rp  2500 per dua buah. "Tempe ini dibuat oleh para siswa Kelas III, ketika didagangkan di sini laris manis," ujar orangtua siswa yang juga sedang menjaga stan tersebut, Hermawati.

Stan Kelas IV menampilkan karya siswa berupa aplikasi dari kain panel, hiasan akuarium
mini dan lainnya. Sedangkan makanannya jasuke, pisang keju, dan getuk. Semua makanan seharga Rp 2000 itu habis dengan cepat. "Tadi membuat pisju 25 buah, jasuke 50 lebih, dan getuk 32. Habis semua, jadi siswa membuat lagi karena bahan-bahannya masih ada," kata salah seorang Pembina Kelas IV Siti Yuhanida, SPd, didampingi POM Kelas IVC Teti S Nugraha.

Adapun Stan Kelas V menghadirkan karya seni origami dan topeng dari dus, paper bag dari kertas kado, serta batik jumputan batik celup buatan siswa dan orangtua. Kawasan Cigeureung memang terkenal sebagai sentra pembuatan batik tasik. "Anak-anak membuat batik ini dengan
didampingi pembina dan orangtua. Kalau batik buatan orangtua harganya Rp 75.000 sampai Rp 85.000 per lembar," ucap Siti.

Baca Juga: Gara-gara Cucu, Seorang Jaro Baduy di Banten Mendaftarkan Warganya Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Nanang Suhara di Stan Kelas VI SDN Cicariu.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Adapun di Stan Kelas VI selain ada produk sabun lilin dan aroma terapi dari minyak jelantah, senter dari botol, juga telur asin dan es yoghurt. Produk telur asin ada yang dibuat di lokasi stan tersebut saat itu, juga ada yang siap makan karena dibuat beberapa hari sebelumnya oleh para siswa. "Hasilnya ternyata enak, berminyak, tak kalah dengan produk telur asin di pasaran," kata Pembina Stan Kelas VI Resti Budiarti SPd, didampingi Yari Febrianti, SPd, dan Ani Mulyani, SPd.***

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler