Guru berasal dari kata digugu dan ditiru (kirata, dalam Bahasa Sunda). Betapa besar pengaruh guru terhadap tumbuh kembang para siswanya, hingga ada sebuah peribahasa yang mengatakan, ” Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.
Peribahasa ini menggambarkan siswa yang meniru gurunya, sampai-sampai keburukannya pun ditiru, bahkan lebih buruk lagi. Na’udzubillah.
Baca Juga: Pria di Pangandaran Ngamuk, Lima Orang Dibacok Empat Rumah Dibakar
Guru harus menjadi teladan bagi siswanya. Perilaku guru baik atau buruknya tak luput dari perhatian mereka. Dengan demikian, guru harus memiliki karakter atau kepribadian yang baik, yang pantas diteladani.
Tanggung jawab seorang guru antara lain:
- Guru sebagai pengajar, sebagai pembimbing, dan sebagai administrator
- Guru memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
- Guru memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah
- Melakukan pembinaan terhadap siswa, dan sebagainya
Agar dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik, maka guru dituntut memiliki beberapa keahlian, yakni: mampu membina siswa agar menjadi manusia berkarakter, mampu membimbing siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri, juga mampu memotivasi siswanya.
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi, tugas dan tanggung jawab guru juga semakin banyak.
Tentu hal ini harus disikapi oleh para guru untuk lebih banyak belajar. Itulah sebabnya beberapa waktu yang lalu pemerintah menggulirkan satu program yang disebut Guru Pembelajar.
Rupanya peningkatan kompetensi guru tidak berhenti sampai disitu. Semua guru, baik yang berstatus ASN atau pun guru honorer sekarang ini diajak bergerak bersama dalam program pemerintah yang disebut Guru Penggerak.