Pertemuan itu pun turut terpicu lantaran munculnya statemen dari salah seorang anggota IKA Unpad, Basuki Rahmat yang menyebut Unsil disebut tidak pro perubahan jika tidak menerima atau mengakomodasi kandidat dari ekternal Unsil dalam bursa Pilrek kali ini.
Menurut Agung Firmansyah yang ditunjuk jadi Ketua Presidium, pernyataan Basuki menjadi salah satu bentuk tendensi dan intervensi yang sangat tidak diharapkan.
Mereka juga menangkap kesan semacam kesangsian terhadap kemampuan SDM di internal Unsil.
"Jadi kalau ada statemen seperti itu, kami memandangnya lebih pada tendensi bahwa pihak luar mengintervensi dan cenderung menyangsikan potensi SDM Internal Unsil," ujar dia.
Padahal menurut dia, Unsil bisa berkembang sebesar ini karena banyak memiliki SDM yang berkualitas dan dukungan kolektif civitas akademika yang tak kalah besar dan mumpuni.
Baca Juga: Akhmad Dimyati Mengaku Prihatin atas Kasus yang Dialami Herman Sutrisno, Tapi Hukum Harus Dihormati
Makanya, presidium berharap pilrek berjalan normal dan berkomitmen untuk mendorong siapapun bersaing secara fair dengan mengedepankan politik kampus yang elegan dan sarat dengan adu gagasan tanpa intervensi yang justru bisa merusak marwah Unsil itu sendiri.
Melalui pertemuan itu, presidium sangat berharap agar Pilrek Unsil bisa jadi momentum guna menguatkan seluruh stakeholder untuk sama-sama mamajukan Unsil.
“Serta mendorong kehadiran Unsil agar bisa memberi manfaat lebih besar untuk masyarakat,” katanya.***