Akhmad Dimyati Mengaku Prihatin atas Kasus yang Dialami Herman Sutrisno, Tapi Hukum Harus Dihormati

- 26 Desember 2021, 23:06 WIB
Akhmad Dimyati memegang Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia yang dianugerahkan Desember 2008 kepada H. Herman Sutrisno dan dirinya atas Rekor Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota dengan Perolehan Suara Pilkada Terbanyak 92,17 persen, beberapa waktu lalu.*
Akhmad Dimyati memegang Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia yang dianugerahkan Desember 2008 kepada H. Herman Sutrisno dan dirinya atas Rekor Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota dengan Perolehan Suara Pilkada Terbanyak 92,17 persen, beberapa waktu lalu.* /Kabar-Priangan.com/D. Iwan

KABAR PRIANGAN - Ditahannya Wali Kota Banjar dua periode (2003-2008 dan 2008-2013) H Herman Sutrisno (HS) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat keprihatinan sejumlah kalangan. Seperti diungkapkan H Akhmad Dimyati, Minggu 26 Desember 2021.

Dimyati sempat bersama-sama dan mendampingi HS dua periode mengisi jabatan Wakil Wali Kota Banjar. Tentunya, ia banyak mengetahui program visioner HS, saat bersama dan diskusi membangun Kota Banjar sampai mengalami kemajuan dengan berbagai penghargaan yang diraih.

Menurutnya, hal terpenting ke depan, peristiwa yang dialami HS dapat dijadikan pelajaran untuk semua, agar Kota Banjar lebih baik lagi pada masa mendatang.

Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Dugaan Gratifikasi yang Menyeret Herman Sutrisno. KPK Panggil 127 Saksi Aksioma 27 Kali Demo

"Di balik takdir kasus hukum itu tentu ada hikmahnya. Mari kita semua evaluasi diri dengan tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan selama ini," ujar Dimyati.

Lebih lanjut dia mengaku ikut berduka cita dan prihatin atas nasib HS yang sampai terjerat kasus hukum. Namun hukum adalah panglima untuk mengawal dan mengantarkan masyarakat meraih kesejahteraan dan kemakmuran.

"Hukum itu harus dihormati, sama halnya penegakan supremasi hukum di negara hukum Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: KPK Tetapkan Mantan Wali Kota Banjar, dr. Herman Sutrisno Sebagai Tersangka Dalam Kasus Suap dan Gratifikasi

Menurutnya, sifat manusia terkadang suka lupa atau khilaf saat memegang amanah selama menjalankan tugas pengabdian kepada rakyat dan negara.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x