Gaya Hidup Sedenter Jadi Ancaman di Era Disrupsi, Dr Gumilar Mulya: Pelatihan Kebugaran Jadi Solusi

- 4 November 2022, 22:41 WIB
Dr H Gumilar Mulya seusaimenyampaikan materi pada acara pendampingan dan pelatihan kebugaran jasmani bagi pelaku gaya hidup sedenter.*
Dr H Gumilar Mulya seusaimenyampaikan materi pada acara pendampingan dan pelatihan kebugaran jasmani bagi pelaku gaya hidup sedenter.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa/

Penggunaan teknologi komunikasi dan transportasi pun mengakibatkan perubahan kebiasaan aktif bergerak menjadi kebiasaan kurang gerak atau bahkan fenomena gaya hidup diam (sedentery life style).

"Anak-anak (peserta didik) sebagai mahluk bermain (homo luden) menjadi sangat berkurang dan cenderung menghilangkan aktivitas fisik dalam berbagai kegiatannya. Banyak anak-anak menghabiskan waktu menyaksikan program TV, video, menggunakan internet seperti Face Book, Instagram, Yutube, Tiktok, dan sebagainya," ujar Gumilar.

Baca Juga: Polri Terus Berupaya Meningkatkan Program Pengamanan KTT G20, Diantaranya Gunakan Face Recognition

Dampak lainnya dari sedentery life style kebugaran jasmani menjadi rendah sehingga kemampuan melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan berarti dan tidak sanggup melakukan aktivitas ringan lainnya menjadi rendah, dan akhirnya timbul penyakit yang bukan disebabkan oleh inveksi jasad renik (Non Invection Disesea).

"WHO memprediksi pada tahun 2020 sebanyak 73 persen kematian disebabkan penyakit tidak menular atau 60 persen disebabkan rendahnya kebugaran jasmani," tutur Gumilar. 

Karena itu, menyadari ancaman dan bahaya tersebut Tim Pengabdian kepada Masyarakat Jurusan Pendidikan Jasmani FKIP Universitas Siliwangi (Tasikmalaya) yang diketuai Gumilar bersama Ridwan Gumilar, MPd, serta melibatkan Insan Abdilah, Ahmad Rafi, dan Meli Resti Fauzi menginisiasi kegiatan pendampingan dan pelatihan kebugaran bagi pelaku gaya hidup sedenter.

Baca Juga: Warga yang Masuk Kriteria Ini Bisa Memperoleh STB Gratis, Simak Cara Cek Penerima STB bagi yang Berhak

Hal tersebut dilakukan kepada puluhan pelajar SDIT Baiturrahman Kota Tasikmalaya pada Selasa 1 November 2022.

Menurut Gumilar, akan menjadi masalah serius manakala kebugaran tubuh melalui berbagai aktivitas fisik tidak mendapat perhatian sajak dini. Hal itu bisa akan memengaruhi perkembangan aspek-aspek lain dalam peningkatan kesehatan.

"Kondisi fisik memang dibutuhkan, supaya dapat menunjang pada kesehatan tubuh melalui tugas gerak atau aktivitas fisik apapun tanpa rasa takut karena fondasi dari kondisi fisik sudah mereka bangun sejak dini," ujar alumni Unesa Surabaya ini.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah