Melalui Kajian Geososiolinguistik, Tim PKM RSH UPI Telusuri Ancaman Kepunahan Bahasa dan Literasi Budaya Sunda

- 23 November 2023, 23:01 WIB
Tim Orionious PKM-RSH UPI Bandung. Lolos Pimnas 2023 melalui riset ancaman kepunahan bahasa Sunda.*/Kabar-Priangan.com/Dok. PKM RSH UPI
Tim Orionious PKM-RSH UPI Bandung. Lolos Pimnas 2023 melalui riset ancaman kepunahan bahasa Sunda.*/Kabar-Priangan.com/Dok. PKM RSH UPI /

Menurut Dian, secara spesifik, dugaan sementara bahasa Sunda terancam punah pada generasi zilenial. "Hal ini merujuk pada data menurut Badan Pusat Statistik bahwa 72,44% persentase penggunaan bahasa Sunda di Jawa Barat terindikasi menurun dibanding penggunaan bahasa Sunda oleh generasi milenial sebesar 73,92%," tutur Dian, Kamis 23 November 2023.

Baca Juga: Tentara Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa dan Sejumlah Dokter di Gaza Palestina Saat Konvoi Bersama WHO

Tak hanya itu, dominasi penggunaan bahasa Sunda nyatanya tidak dibekali dengan fungsi penggunaannya yang terkenal dengan “undak usuk basa Sunda”.

Penelitian ini dibuktikan Tim PKM RSH UPI, dengan hasil pemetaan sebesar 8,9% dapat mengancam kelestarian asli bahasa Sunda di wilayah rawan terkena akibat letak geografis. "Temuan baru hasil wawancara, kurangnya penggunaan bahasa Sunda akibat rendahnya tingkat literasi budaya mereka. Tingkat literasi budaya mereka juga dipengaruhi karena kecenderungan zilenilal ikut trend masa kini," ujar Dian.

Beda halnya dengan literasi budaya dan penggunaan bahasa Sunda pada masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan. Literasi budaya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan karena bahasa Sunda lebih banyak digunakan di daerah pegunungan dalam kehidupan sehari-hari.

"Sementara di perkotaan, bahasa Sunda sering bercampur dengan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan kurang fasihnya penutur bahasa Sunda di perkotaan. Penyebabnya karena mobilisasi dan interaksi akan lebih besar di wilayah perkotaan akibat banyaknya pendatang atau lainnya," ucap Dian.

Baca Juga: Timnas Indonesia Masih Besar Asa Ada 4 Laga Sisa, Saddil Ramdani: Hilangkanlah Kritik-kritik

Ditambahkan Wina, hasil riset lainnya membuktikan, 100 responden merasakan pengaruh lokasi tempat tinggal memengaruhi penggunaan bahasa Sunda berdasarkan tingkat literasi budaya mereka. "Begitupun dengan pengaruh keseharian penggunaan bahasa, tak akan berpotensi bahasa campuran jika punya kepedulian pada budaya. Berbeda dengan banyak interaksi, sosialisasi, atau mobilisasi akan langsung memengaruhi kualitas bahasa seseorang tanpa melirik bagaimana literasi budayanya," ucap Wina.***

 

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah