40 Persen UMKM di Tasik dan Garut Terpuruk, Komisi 11 DPR Minta Perbankkan Bantu Permodalan

4 Maret 2021, 06:46 WIB
Komisi 11 DPR RI dapil Tasikmalaya dan Garut Siti Mufattahah melakukan pemantauan produk UMKM Kota Tasik pada kegiatan Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 bertempat di Gedung PPIK Jalan Letkol Mashudi Cibeureum Kota Tasik, Rabu, 3 Maret 2021. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN -  40 persen pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Wilayah Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Garut kini dalam kondisi terpuruk.

Pernyataan tersebut disampaikan Komisi 11 DPR RI dapil Tasikmalaya dan Garut Siti Mufattahah usai memghadiri kegiatan Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 bertempat di Gedung PPIK Jalan Letkol Mashudi Cibeureum Kota Tasik, Rabu, 3 Maret 2021.

"Banyak masukan kepada saya di komisi 11, bahwa dimasa pandemi covid ini banyak UMKM yang terpuruk atau kesulitan untuk manjalankan usahanya.

Mereka kebanyakan terkendala pemodalan baik biaya produksi maupun ongkos pegawai.

Padahal disatu sisi permintaan terhadap produk mereka dengan era digitalisasi saat ini justru cukup banyak," ujar Siti.

Baca Juga: Ketua DPRD Garut Mangkir Dari Pemeriksaan, Kejari Bisa Melakukan Penjemputan Paksa

Apalagi lanjut dia, pelaku UMKM di wilayah Tasik dan Garut dalam menjalankan usahanya kebanyakan masih menggunakan sistem tradisional sehingga kesulitan dalam hal pemasaran produk.

"Mereka butuh dukungan dan pembinaan dari seluruh stackholder agar usaha mereka bisa tumbuh berkembang dan mampu menembus pasar baik daerah, nasional hingga mancanegara" katanya.

Saat ini kata dia, para UMKM kebanyakan memproduksi produk hanya untuk konsumsi masyarakat di daerahnya saja.Walaupun ujar dia, ada juga UMKM yang sudah mendunia hanya saja jumlahnya relatif masih sangat sedikit.

Baca Juga: Hiu Tutul Terdampar di Pantai Cikalong Tasikmalaya Jadi Tontonan Warga

"Tantangan kami di komisi 11 DPR RI adalah bagaimana mendorong produk UMKM yang belum buming atau belum bisa melakukan ekspansi pasar secara luas agar bisa menjadi UMKM yang produknya mampu menembus pasar baik nasional maupun internasional," ujar Siti.

Padahal lanjut dia, pihaknya optimistis bila diberikan pembinaan yang masif, produk produk UMKM Kota Tasik dan Garut tidak kalah dengan prodak lain walaupun dibanding dengan produk UMKM kota-kota besar sekalipun.

Untuk itu lanjut Siti, pihaknya akan terus memberikan dukungan khususnya dalam hal mempermudah permodalan dengan cara meminta kepada pihak perbankkan dan kementerian keuangan agar bersama - sama memberikan dukungan permodalan khususnya di daerah atau kota sentra UMKM hingga UMKM di daerah tersebut bangkit.

Baca Juga: Baliho Bjb Tasikmalaya Berukuran Besar Ambruk Menimpa Tiga Unit Mobil Milik Nasabah

"Kita juga terus mendorong dengan pemberian permodalan dan bantuan peralatan produksi secara langsung termasuk bantuan berupa pelatihan, produksi, kemasan, marketing dan yang lainnya.

Sementar itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya Darjana mengatakan, kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 merupakan rangkaian acara Bank Indonesia yang dilakukan secara serentak di 46 kantor perwakilan BI yang salahsatunya di Kota Tasikmalaya.

Menurut dia, melalui KKI tersebut pihaknya bersama perbankan lainnya berkomitmen untuk mendorong para pelaku UMKM khususnya dalam hal permodalan khususnya melalui kucuran bantuan permodalan usaha rakyat yang super mikro mulai dari kucuran Rp 10 juta hingga Rp 50 juta untuk usaha mikro.

"Di wilayah Kantor BI Tasikmalaya sendiri ada sekitar 50 pelaku UMKM yang telah menjadi UMKM binaan BI yang selalu kita dorong baik dari sisi permodalan, pemasaran dan kemudahan sistem pembayaran," katanya.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler