Pengrajin Batik di Kampung Batik Bright Gas Kota Tasikmalaya, Tetap Produktif di Masa Pandemi

- 21 Juni 2021, 16:54 WIB
Batik Kota Tasik memiliki ke khasan tersendiri dibanding batik kota lain salahsatunya dengan corak-corak khasnya yang unik.
Batik Kota Tasik memiliki ke khasan tersendiri dibanding batik kota lain salahsatunya dengan corak-corak khasnya yang unik. /kabar-priangan.com/Asep MS/

Setelah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina ujar Aihsa, usaha batik Dimas Batik berkembang pesat.

Di tahun 2019 omzet meningkat hingga Rp 40 juta per bulan. Kemudian kata dia, saat mulai pandemi di tahun 2020 memang sempat turun drastis.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ulang Tahun Ucapan Selamat Ramai di Twitter

Namun berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan Pertamina, kami jadi lebih semangat berinovasi.

Aisha mengaku pinjaman modal yang ia dapatkan sangat bermanfaat untuk mengembangkan usahanya.

"Alhamdulillah tahun ini omzet kami berhasil meningkat kembali hingga mencapai Rp 60 juta per bulan,” ungkapnya.

Baca Juga: Akademi Kawan Lokal Digelar untuk Kebangkitan Pariwisata dan Ekraf

Keberhasilan usahanya tersebut tentunya tidak didapatkan dengan mudah. Dalam ushanya, Aisha memang selalu berani berinovasi sehingga produk batik yang dihasilkannyapun memiliki keunikan tersendiri.

Saat pengrajin batik lainnya kebanyakan memproduksi batik cetak, Aisha tetap mengembangkan kain batik tulis dengan motif dan corak yang berbeda sehingga banyak diminati pasar.

Dalam memjalankan usahanya ujar Aisha, dirinya memberdayakan 17 orang pegawai yang merupakan warga sekitar tempat tinggalnya untuk memproduksi produk batiknya.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah