Setelah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina ujar Aihsa, usaha batik Dimas Batik berkembang pesat.
Di tahun 2019 omzet meningkat hingga Rp 40 juta per bulan. Kemudian kata dia, saat mulai pandemi di tahun 2020 memang sempat turun drastis.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ulang Tahun Ucapan Selamat Ramai di Twitter
Namun berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan Pertamina, kami jadi lebih semangat berinovasi.
Aisha mengaku pinjaman modal yang ia dapatkan sangat bermanfaat untuk mengembangkan usahanya.
"Alhamdulillah tahun ini omzet kami berhasil meningkat kembali hingga mencapai Rp 60 juta per bulan,” ungkapnya.
Baca Juga: Akademi Kawan Lokal Digelar untuk Kebangkitan Pariwisata dan Ekraf
Keberhasilan usahanya tersebut tentunya tidak didapatkan dengan mudah. Dalam ushanya, Aisha memang selalu berani berinovasi sehingga produk batik yang dihasilkannyapun memiliki keunikan tersendiri.
Saat pengrajin batik lainnya kebanyakan memproduksi batik cetak, Aisha tetap mengembangkan kain batik tulis dengan motif dan corak yang berbeda sehingga banyak diminati pasar.
Dalam memjalankan usahanya ujar Aisha, dirinya memberdayakan 17 orang pegawai yang merupakan warga sekitar tempat tinggalnya untuk memproduksi produk batiknya.