Menurutnya, kondisi pasar saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan dulu sebelum direnovasi. Selain bagian dalam pasar yang nyaman dan bersih, akses masuk ke pasar lebih mudah.
"Dulu banyak angkot dan andong disini. Semuanya bertempuk tak karuan. Pembali juga sukit untuk masuk ke pasar. Sekarang setelah dipisahkan dengan pedagang kaki lima, jauh lebih nyaman," katanya.
"Saya berharap kedepan pembangunan pasar tradisional seperti ini bisa dilaksanakan di pasar-pasar yang lainya. Mungkin Pak Gubernur bisa ditambah lagi pasar seperti ini, Ya pasar juara untuk rakyat," sambungnya yang diaminkan Dadan.
Salah satu pemilik kios ikan tongkol di di Blok D Pasar Pancasila, Siti Halimah mengaku, situasi pasar lebih baik. Pembeli lebih nyaman berbelanja. Sehingga berdampak juga terhadap peningkatan penjualan meski belum signifikan.
Ia yang mulai berdagang sejak tahun 2010 ini menyebut, suasananya berbeda dalam kesehariannya mencari nafkah. Didalam terasa lebih bersih dan tidak pengap. Kios pun semakin tertata.
"Kini dalam pasar suasananya enak tidak pengap, tapi kalau bisa pemerintah juga membatasi jumlah pedagang baru dan PKL. Soalnya berpengaruh terhadap omzet," katanya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya Entin Kartini, lapaknya kini jauh lebih bersih, dan resik serta tidak pernah banjir.
"Bangunan pasar sudah megah. Tapi sayang, banyak PKL diluar yang membuat kami jadi khawatir. Karena akses pembeli jadi terhang. Akhirnya pedagang yang berjualan di dalam tidak kebagian konsumen," ujarnya.