Kejahatan Perbankan Digital dan Investasi Bodong Marak, LPS Ingatkan Pentingnya Literasi Keuangan

- 31 Agustus 2023, 08:29 WIB
Ilustrasi digital pishing. LPS ingatkan masyarakat agar mewaspadai kejahatan perbankan digital serta pentingnya literasi keuangan.*
Ilustrasi digital pishing. LPS ingatkan masyarakat agar mewaspadai kejahatan perbankan digital serta pentingnya literasi keuangan.* /Tangkapan layar/instagram @ditjen.gtk.kemdikbud

Baca Juga: Dua Raksasa Basket Dunia Bakal Bentrok pada Babak Kedua FIBA World Cup 2023, Spanyol Harus Hadapi Kanada

Rupanya, temannya pun bernasib sama. Tapi dia masih beruntung karena uang yang disetorkan tak sebesar yang disetorkan oleh Didi. Setelah berusaha kesana kemari untuk menarik kembali uangnya, ternyata dia tak sendirian. Puluhan bahkan ratusan orang bernasib sama dengan Didi.

Ya, Didi dan banyak orang lainnya terjebak investasi fiktif karena tergiur oleh jargon “Cari duit sambil rebahan”. Akhirnya, Didi pulang kampung ke Ciamis, karena biaya hidup di Kota Bandung terlalu tinggi buat seorang pensiunan seperti dirinya. Kini, dia hanya mengandalkan sisa uang pesangonnya yang tinggal sedikit.

Lain Didi, lain pula yang dialami oleh Heru, seorang karyawan swasta yang tinggal di Kota Tasikmalaya. Bertahun-tahun Heru menyisihkan uang gajinya untuk biaya pernikahan putri semata wayangnya.

Namun uang tabungan yang sudah mencapai Rp 80 juta itu raib dalam sekejap gara-gara bapak berputri satu ini menerima pesan dari nomor Whatsapp seorang kenalannya yang berupa aplikasi yang dikemas dalam bentun undangan pernikahan digital.

Baca Juga: Perusakan Masjid Al Hidayah Panglayungan Tasikmalaya Diselidiki, Pemuda yang Diduga Merusak Melarikan Diri

Kala itu, pria yang menjabat sebagai salah satu manajer di sebuah perusahaan swasta ini sedang mengikuti rapat di kantornya. Saat ada pesan, dia melihat ada undangan pernikahan dari kenalannya.

Tanpa curiga, pria yang berusia 45 tahun ini langsung mengklik pesan tersebut yang ternyata berupa file yang telah disusupi malware. Karena dalam suasana rapat, dia belum menyadari bahwa hapenya telah dihack oleh orang lain.

Heru baru menyadari hal itu setelah rapat usai. Ketika dia melihat kembali pesan dari kenalannya, barulah dia tersadar bahwa dirinya telah menginstal malware di hapenya yang memungkinkan orang lain dapat mengakses seluruh informasi di hapenya, termasuk m-banking.

Heru pun buru-buru ke ATM untuk mengecek saldo di rekeningnya sekaligus berniat mengganti pin ATM-nya. Namun apa lacur, uangnya ludes tak bersisa. Hasil jerih payah menabung bertahun-tahun, hilang dalam sekejap gara-gara dia tak sadar telah menerima pesan dari kenalannya. Dan ketika pria asal Jawa Tengah ini menghubungi kenalannya itu, ternyata nomor ponsel kenalannya itu telah dihack orang.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x